Tembok Penahan DI Cimoyan Pandeglang Jebol, Kontraktor Tunggu Cuaca Baik untuk Lakukan Penanganan

Minggu 17 Mar 2024, 17:08 WIB
Kondisi bangunan TPT pada proyek Bendung DI Cimoyan Pandeglang yang jebol. (Istimewa)

Kondisi bangunan TPT pada proyek Bendung DI Cimoyan Pandeglang yang jebol. (Istimewa)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) pada proyek Bendung Daerah Irigasi (DI) Cimoyan di Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Pandeglang, jebol tergerus air hujan.

Dalam menangani TPT yang jebol tersebut, pihak kontraktor dari PT Legend Bukit Konstruksi masih menunggu cuaca bagus, karena saat ini tengah musim hujan.

"Iya, rencananya akan kita diperbaiki di masa pemeliharaan. Menunggu cuacanya mendukung, karena sekarang masih hujan," kata salah seorang pelaksana proyek PT Legend Bukit Konstruksi, Tedi Heryadi melalui pesan singkat pada Minggu, 17 Maret 2024.

Tedi menjelaskan, bangunan TPT yang jebol sepanjan 10 meter. "Beberapa hari terkahir ini cuaca cukup ekstrim, jadi mengakibatkan sebagian bangunan DI Cimoyan jebol," ucapnya.

Sementara, salah seorang aktivis Pandeglang, Tb Aujani menilai proyek tersebut memang baru selesai dibangun pihak kontraktor dari PT Legend Bukit Konstruksi.

Namun kini bangunan TPT pada proyek Bendung tersebut sudah ada yang jebol. Sehingga ia menilai, hasil pembangunannya kurang maksimal.

"Kami menilai kualitas bangunan pada proyek Bendung DI Cimoyan itu kurang maksimal, karena baru dilanda hujan saja sudah jebol," tuturnya.

Ia melihat, bangunan TPT pada proyek DI Cimoyan hanya menumpang pada atas dasar tanah lumpur, dan model dinding rumahan tegak lurus.

"Harusnya perlu menggunakan TPT sistem Gravity Wall (segitiga) yang diperkuat menggunakan Cerucuk. Supaya mampu menahan tekanan grafitasi tanah longsor ataupun sungai pasang," bebernya.

Selain itu lanjut Aujani, pihaknya juga menduga bahwa alat uji CBR pada tanah tersebut tidak dilakukan oleh pihak perencana, artinya tidak tepat apabila pasangan TPT di tanah basah menggunakan dinding model rumahan atau tegak lurus.

"Tanah di lokasi bendungan itu sudah pasti kultur tanahnya basah, jadi mudah longsor. Maka harusnya bangunan TPT jangan tegak lurus supaya ada kekuatan," tandasnya. (Samsul Fathony)

Berita Terkait

News Update