ADVERTISEMENT

Ditjen PKH Kementan Lakukan Penanganan Kasus Anthrax di Yogyakarta

Kamis, 14 Maret 2024 15:35 WIB

Share
Imunisasi kasus Anthrax kepada hewan ternak sapi. (Istimewa)
Imunisasi kasus Anthrax kepada hewan ternak sapi. (Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) telah menurunkan tim ke lokasi laporan kasus Anthrax di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Tim kami dari Balai Besar Veteriner Wates telah melakukan investigasi dan pengujian laboratorium dengan hasil positif Anthrax dari sampel darah sapi dan tanah yang berasal dari desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul dan sampel tanah dari desa Gayamharjo, kecamatan Prambanan, Sleman," kata Dirjen PKH Kementan, Nasrullah di Jakarta dikutip Kamis, 14 Maret 2024.

Untuk mencegah penambahan kasus, Nasrullah menyampaikan Kementan segera mengirimkan bantuan 1000 dosis vaksin, 100 botol antibiotik, dan 1000 botol vitamin untuk diberikan ke ternak di wilayah terdampak di DIY.

"Bantuan tersebut akan disalurkan untuk penanganan kejadian anthrax yang dilaporkan dari Sleman, Gunung Kidul dan wilayah terancam lainnya," ujarnya.

Sementara itu, terkait adanya kasus Anthrax pada masyarakat seperti yang dilaporkan oleh media massa, Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Nuryani Zainuddin menerangkan penyakit tersebut memang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis). 

"Saya minta masyarakat tetap waspada, dan tidak menjual dan memotong hewan sakit, apalagi mengkonsumsinya," pinta Nuryani.

Menurutnya, kasus anthrax pada masyarakat karena mengkonsumsi ternak yang sakit dan dicurigai terkena Anthrax. "Alhamdulillah, kasus pada masyarakat tersebut telah mendapatkan penanganan dari Puskesmas Prambanan," ucapnya.

Nuryani menjelaskan timnya bersama dinas setempat telah melakukan dekontaminasi dan desinfeksi pada lingkungan yang tercemar, yaitu lokasi penyembelihan, kandang, dan area penguburan ternak, pengobatan antibiotik, dan roboransia, serta KIE bersama dengan UPT Puskesmas. Sementara vaksinasi akan segera dilakukan setelah pengobatan.

"Tim kami akan terus melakukan penanganan di lapang, dan dalam waktu dekat, kita akan adakan pertemuan lintas sektor termasuk kesehatan yang dikoordinir oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY," kata Nuryani. (Rizal Siregar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT