Pengidap Maag dan Gerd Aman Jalani Puasa? Ikuti Tips Ini!

Rabu 13 Mar 2024, 07:58 WIB
Ilustrasi gejala sakit maag kambuh. (Pixabay/martin budenbender)

Ilustrasi gejala sakit maag kambuh. (Pixabay/martin budenbender)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mengidap penyakit maag membuat kamu khawatir saat menjalankan ibadah puasa

Pasalnya, kamu kerap merasakan mual, pusing, hingga perut perih saat telat makan.

Hal ini yang membuat kekhawatiran makin menebal saat kamu harus menjalani puasa di bulan suci Ramadhan. 

Namun, apakah ia puasa bisa menyebabkan penyakit maag atau yang lebih ekstrim gerd kambuh. 

Ternyata puasa tidak lantas membuat pengidap maag mengalami gejala seperti disebutkan di atas.

Justru menahan lapar sepanjang hari bisa meredakan penyakit maag. Namun, tidak dengan pengidap maag kronis. 

Berpuasa secara medis hanya tinggal beradaptasi dengan pola makan yang baru. 

Kamu yang biasanya melakukan sarapan, saat berpuasa tentunya tidak lagi bisa melakukan aktivitas makan di pagi hari. 

Biasa makan sekali tiga hari, kini tubuh harus menyesuaikan dengan pola makan baru yakni dua kali saja, sebelum adzan subuh dan sesudah adzan magrib. 

Namun bagaimana dengan pengidap penyakit maag. Apakah aman berpuasa? Yuk simak tips berikut ini.

Pastikan Makan Sahur

Gejala maag kambuh bisa dicegah asalkan kamu selalu menjalani makan sahur. 

Selain mendapat pahala, makan sahur juga tentunya bisa mencegah gejala maag kambuh. 

Maag bisa saja kambuh saat memasuki jam-jam puasa dengan rentang dari jam 10.00 hingga jam 12.00. 

Namun, saat kamu menjalani sahur, hal itu bisa dicegah karena tubuh kamu mendapat asupan makanan saat dini hari. 

Jangan lupa untuk mengkonsumsi karbohidrat atau makanan yang lambat dicerna karena hal ini akan membuat kamu tidak mudah lapar dan lemas di siang hari. 

Sumber karbohidrat selain nasi bisa menjadi pilihan seperti nasi merah, kentang, umbi-umbian, ataupun kacang-kacangan. 

Konsumsi Makanan Berserat Saat Sahur

Kamu wajib mengkonsumsi makanan berserat saat makan sahur. Serat banyak ditemukan pada brokoli, jagung, wortel, kacang-kacangan, sayuran, juga buah-buahan. 

Makanan berserat tidak sepenuhnya dicerna sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. 

Kamu juga tidak akan merasa mudah lapar saat menjalani ibadah puasa. 

Lambung kosong dapat membuat asam lambung naik dan menimbulkan gejala seperti tidak nyaman di bagian kerongkongan hingga menyebabkan kepala pusing. 

Segerakan Berbuka

Kadang kamu telat berbuka karena beberapa alasan seperti sibuk kerja atau beraktivitas lainnya. 

Menunda berbuka saat adzan magrib berkumandang menjadi pantangan bagi pengidap maag. 

Saat tubuh sudah terbiasa dengan jadwal makan di bulan ramadhan, maka kamu jangan sekali-kali mengubahnya lagi. 

Segerakan berbuka dan hindari perut kosong dalam waktu lebih lama karena menunda-nunda berbuka. 

Hindari Makanan Pemicu Maag

Kamu wajib menghindari makanan yang bisa memicu timbulnya gejala maag. 

Hindari makanan berlemak karena bisa meningkatkan risiko peradangan pada selaput lambung.

Kamu juga harus membatasi untuk mengkonsumsi makanan berminyak seperti gorengan dan lainnnya. 

Kamu bisa mencoba memasak makanan dengan cara direbus, panggang, ataupun dikukus. 

Melansir University of Michigan Health, merekomendasikan agar pasien dengan gastritis tidak mengkonsumsi makanan olahan yang mengandung gula. 

Contohnya seperti mie dan pasta yang bisa membuat lambung iritasi. 

Jangan Tidur setelah Sahur

Tidur setelah makan bisa membuat asam lambung naik. Alhasil kamu tidak boleh tidur setelah sahur. 

Pasalnya, produksi asam lambung akan naik setelah makan. 

Asam lambung naik bisa menimbulkan rasa sakit atau terbakar di ulu hati dan iritasi kerongkongan. 

Jika ngantuk, maka usahakan bertahan dulu selama dua sampai tiga jam sebelum membasuh dahaga kantuk dengan tidur nyenyak. 

Sekian penjelasan tentang tips puasa bagi pengidap maag ataupun gerd. Semoga bermanfaat!

Berita Terkait
News Update