ADVERTISEMENT

Menengok Masjid Tertua di Depok yang Dibangun pada 1828

Rabu, 13 Maret 2024 07:24 WIB

Share
Masjid Jami Al-Istiqomah, di Depok. (Foto: Poskota/Angga Pahlevi)
Masjid Jami Al-Istiqomah, di Depok. (Foto: Poskota/Angga Pahlevi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Masjid Jami Al-Istiqomah yang berlokasi di Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, merupakan salah satu masjid tertua di Kota Depok.

Surau berkelir hijau dengan gaya arsitektur mirip seperti masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah ini, berdiri sekitar dua abad silam, tepatnya pada 1828. 

Sejauh ini, berdasarkan literatur yang ada, masjid ini merupakan surau pertama dan tertua di Kota Depok, Jawa Barat.

Berdiri di atas lahan wakaf seluas 1.020 meter persegi, luas bangunan masjid mencapai 400 meter persegi dan sisanya merupakan lahan untuk makam. 

Konon katanya, masjid ini dibangun hanya dalam waktu satu hari saja. Masjid Jami Al-Istiqomah juga dijadikan tempat ziarah bagi pelancong dari dalam ataupun luar Kota Depok.

Pengurus Masjid Jami Al-Istiqomah, Mujeti (56) mencoba menceritakan sejarah surau tersebut. Menurutnya, surau itu awalnya dinamakan Masjid Agung Mampang Prapatan pada Tahun 1828 oleh Engkong Haji Djasim bin Sainun Syeh Maqnum Al - Fatah.

Masjid Jami Al-Istiqomah sudah empat kali direnovasi sejak berdiri pada dua abah silam. 

"Pada zaman dahulu kala untuk pertama kali cuman ada pondasi batu buat bangunan yang dilakukan oleh salah satu Syeh atau wali Allah SWT. Setelah itu pengerjaan dilanjutkan oleh Engkong Haji Djasim yang merupakan asli dari Kudus Jawa Tengah," ujarnya kepada Poskota.

Pada 2008, masjid tersebut nyaris akan digusur lantaran kepentingan proyek pemerintah pusat berupa pelebaran Jalan Raya Sawangan. Namun, hal itu tidak kejadian. 

"Tidak hanya bangunan saja yang bersejarah, tapi peninggalan bedug serta batu pondasi awal masjid berdiri hingga sekarang masih ada dan terawat. Selain itu hari tertentu seperti 1 Muharram, 10 Muharram bahkan setiap hari Kamis peziarah asal luar Depok seperti Madura Jawa Tengah selain penduduk lokal pada datang untuk ngaji," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT