JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasukan Angkatan Laut China, Iran, dan Rusia mulai melaksanakan latihan gabungan yang kelima dalam beberapa tahun terakhir di Tekuk Oman, Selasa (12/3/2024).
Melansir Al Jazeera, latihan militer yang dimulai pada Selasa ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, perang Israel-Hamas di Gaza yang memasuki bulan keenam, dan kelompok Houthi yang terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, latihan yang akan berlangsung hingga hari Jumat dan melibatkan kapal-kapal perang dan penerbangan tersebut akan berfokus pada perlindungan aktivitas ekonomi maritim.
Media pemerintah Rusia melaporkan, sekelompok kapal dari Armada Pasifik Rusia, yang dipimpin oleh kapal penjelajah Varyag, tiba di pelabuhan Chabahar, Iran, pada hari Senin menjelang latihan yang akan diikuti oleh perwakilan dari angkatan laut Azerbaijan, India, Kazakhstan, Oman, Pakistan, dan Afrika Selatan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa latihan ini disebut ‘Sabuk Keamanan Maritim - 2024’ yang bertujuan untuk menjaga keamanan maritim regional.
“China akan mengirim kapal perusak rudal berpeluru kendali Urumqi, fregat berpeluru kendali Linyi, dan kapal pasokan komprehensif Dongpinghu untuk berpartisipasi dalam latihan ini," ujar Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan.
Sedangkan, media pemerintah Iran melaporkan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk memperkuat keamanan perdagangan maritim internasional, memerangi pembajakan, dan terorisme maritim.
Latihan ini dilakukan ketika koalisi angkatan laut yang dipimpin Amerika Serikat telah beroperasi di perairan Laut Merah sejak Desember 2023 untuk melawan serangan Houthi.
Secara terpisah, sekitar 20.000 tentara dari 13 anggota NATO sedang melakukan latihan di bagian utara Swedia yang merupakan anggota baru NATO, serta negara tetangganya, Finlandia dan Norwegia.
NATO menyatakan bahwa latihan Nordik untuk menunjukkan kemampuan NATOdalam mempertahankan setiap inci wilayahnya.