ADVERTISEMENT

30.000 Anak dari Pendukung ISIS Menderita Pelanggaran Hak Asasi di Suriah

Selasa, 12 Maret 2024 08:02 WIB

Share
30.000 Anak dari Pendukung ISIS Menderita Pelanggaran Hak Asasi di Suriah (ist)
30.000 Anak dari Pendukung ISIS Menderita Pelanggaran Hak Asasi di Suriah (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi Penyelidikan Internasional Independen mengatakan, sekitar 30.0000 anak dari para militan dan pendukung kelompok ISIS menderita pelanggaran hak asasi setelah lima tahun kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya di Suriah.

Melansir ABC News, Selasa (12/3/2024), komisi yang didukung PBB itu membeberkan, para anak tersebut mengalami pelecehan seksua di kamp-kamp, penjara, hingga pusat rehibilitasi di bagian barat laut Suriah.

Berdasarkan catatan dan sejarah, sebagian besar anak-anak tersebut dibawa oleh orang tua mereka ke beberapa bagian Suriah dan Irak setelah para ekstremis mendeklarasikan kekhalifahan di sana pada tahun 2014.

Karena itu, Komisi Penyelidikan Internasional Independen mendesak semua negara yang memiliki anak-anak di Suriah untuk memulangkan dan mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat.

Jumlah terbesar anak-anak tinggal di Kamp al-Hol, yang menampung puluhan ribu orang, sebagian besar adalah istri dan anak-anak dari para pejuang ISIS serta para pendukung kelompok militan tersebut. 

Sejumlah kecil anak-anak tinggal di Kamp Roj, sementara remaja laki-laki ditahan di penjara dan rehabilitasi yang dikelola oleh Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin oleh Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL).

"Anak-anak ini telah menjadi korban selama masa kekuasaan ISIL, hanya untuk menjadi sasaran pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut," kata Komisioner Komisi Penyelidikan Internasional Independen, Lynn Welchman.

Komisi tersebut telah menyimpulkan bahwa kondisi kehidupan di kamp-kamp al-Hol dan Roj yang dijaga ketat merupakan perlakuan yang kejam dan tidak manusiawi serta merendahkan martabat pribadi.

Di Kamp al-Hol, yang berada di sebuah kota dengan nama yang sama di dekat perbatasan Irak, sebagian besar bekas Republik Soviet dan Irak telah aktif dalam memulangkan warganya.

Warga dari negara lain yang tinggal di kamp Annex, rumah bagi para pendukung ISIS paling fanatik menatakan bahwa sekitar 600 warga Irak dipulangkan minggu lalu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT