FIA Diskusi Dengan Presiden Erdogan Tentang F1 GP Turki

Selasa 05 Mar 2024, 13:00 WIB
FIA Diskusi Dengan Presiden Erdogan Tentang F1 GP Turki (Foto: Motorsport.com)

FIA Diskusi Dengan Presiden Erdogan Tentang F1 GP Turki (Foto: Motorsport.com)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - DIkutip dari laman motorsport.com. Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, mendiskusikan potensi kembalinya Grand Prix Turki ke Formula 1 dengan presiden negara tersebut, Minggu (3/3/2024).

Ben Sulayem mengadakan pertemuan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di kota peristirahatan Marmaris, di mana keduanya mendiskusikan kemungkinan kembalinya F1 dan Kejuaraan Reli Dunia (WRC).

Pertemuan tersebut dipandu oleh mantan juara reli Turki dan anggota Dewan Motor Sport Dunia FIA, Serkan Yazici, dan Eren Uciertopragi, Presiden TOSFED (Federasi Motor Sport Turki).



Ben Sulayem mengatakan, "Senang sekali bisa bertemu dengan Presiden Erdogan. Pembicaraan kami berpusat pada berbagai topik. Kami mendiskusikan kemungkinan kembalinya Formula 1 dan WRC ke Turki.

"Istanbul Park adalah sirkuit modern yang populer di kalangan pembalap, sementara kota Istanbul adalah kota metropolitan yang berkembang pesat yang akan menyambut kembalinya Formula 1 dengan tangan terbuka.

"Presiden Erdogan juga mengakui pentingnya dampak ekonomi dan budaya yang dibawa oleh motorsport kelas dunia - Formula 1 dan WRC - ke negara ini.



"TOSFED, anggota kami di Turki, memiliki banyak pengalaman dalam mengorganisir dan mengelola acara-acara motorsport besar. Jika bintang-bintangnya sejalan, kita bisa melihat kembalinya kedua ajang kelas dunia tersebut ke Turki."

Turki mengadakan balapan F1 di sirkuit Istanbul Park dari 2005 hingga 2011, dan juga kembali ke jadwal semula pada 2020 dan 2021.

Mereka pun menggelar WRC 10 kali, mulai 2003 hingga 2010 (kecuali 2007), dan kemudianm 2018 hingga 2020.

Keinginan FIA untuk mengembalikan Turki ke dalam kalender F1 muncul setelah adanya desakan dari pemilik Istanbul Park untuk mendapatkan kontrak balapan yang baru.

Kontrak pemegang sewa saat ini, Intercity, telah berakhir dan panggilan baru untuk tender telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Yayasan.



Tuntutannya termasuk biaya sewa sebesar 117 juta dolar AS (sekira Rp1,8 triliun) untuk durasinya, ditambah dengan permintaan tambahan bahwa pemilik baru harus menjamin masuk dalam kalender F1 mulai 2026 - dengan kesepakatan FOM yang harus ditandatangani dalam waktu satu bulan setelah mengambil alih tempat tersebut.

Kontrak tender menyatakan, "Kontraktor menjamin bahwa balapan Formula 1 akan diselenggarakan di properti tak bergerak, dan protokol yang akan ditandatangani dengan mencapai kesepakatan tentang penyelenggaraan balapan Formula 1 di properti tak bergerak kami dalam waktu satu bulan setelah penandatanganan kontrak.

"Jika gagal melakukannya, kontrak akan dihentikan, dan jaminan yang disetorkan akan dicatat sebagai pendapatan untuk Administrasi."

Pemenang tender, yang akan diumumkan pada April ini, juga akan bertanggung jawab untuk berinvestasi dalam pengembangan sirkuit Istanbul Park dan daerah sekitarnya.
 

Berita Terkait

Verstappen Tetap Bertahan di Tim F1 Red Bull

Kamis 07 Mar 2024, 19:30 WIB
undefined

Jadwal F1 dan MotoGP Saat Bulan Ramadhan 2024

Kamis 07 Mar 2024, 22:00 WIB
undefined
News Update