ADVERTISEMENT

DPRD DKI Jakarta Pastikan Tak Persulit Pj Heru Bangun Pompa Kali Sunter

Minggu, 3 Maret 2024 20:58 WIB

Share
Foto: Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Justin Adrian Untayana DPRD DKI Jakarta Pastikan tidak persulit Pj Gubernur DKI Jakarta rencana pembangunan rumah Pompa kali Sunter. (Ist.)
Foto: Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Justin Adrian Untayana DPRD DKI Jakarta Pastikan tidak persulit Pj Gubernur DKI Jakarta rencana pembangunan rumah Pompa kali Sunter. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana mempersilahkan Pemprov DKI Jakarta untuk mengajukan anggaran pembangunan rumah pompa di Kali Sunter demi mengentaskan banjir.

Selama kebijakan berpihak pada kepentingan rakyat, DPRD tentu akan menyetujui rencana yang dibuat Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membangun rumah pompa di Kali Sunter.

“Pembangunan rumah pompa bilamana diperlukan dan diajukan dalam RAPBDP (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan), tidak akan dan tidak pernah dipersulit dalam pembahasannya di DPRD,” tutur Justin dalam keterangannya diterima Minggu (3/3/2024).

Meski demikian, Justin mengingatkan bahwa penanggulangan banjir di Jakarta solusinya tidak hanya satu. Politisi muda ini menyebut, banyak hal yang harus dilaksanakan bersama.

“Penambahan rumah pompa harus diikuti dengan penertiban tata ruang, pengembangan dan revitalisasi jaringan mikro (jaringan tampung-alir air) sehingga pengaliran air ke sungai-sungai besar utama dapat berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Selain itu, Justin juga mendorong untuk membangun ‘underground tunnel’ sebagai penunjang pengaliran air di DKI Jakarta. Soalnya banjir DKI Jakarta tidak hanya dapat terjadi karena hujan lokal semata, tapi juga kiriman kawasan hulu yakni dari Bogor dan Depok yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Walau banjir dan genangan yang terjadi pada Kamis (29/2/2024) lalu bisa surut beberapa jam kemudian, tapi justin meminta pemerintah daerah tidak berpuas diri. Dengan anggaran triliunan rupiah yang tersimpan dalam APBD, pemerintah daerah harus mampu mengurangi titik genangan dan banjir setiap tahunnya.

“Genangan atau banjir dampaknya sama saja terhadap kendaraan bermotor, yaitu dapat merusak. Para pemilik kendaraan telah ‘dinikmati’ pajaknya oleh Pemprov, dan sebagai imbal balik yang berkeadilan maka Pemprov sepatutnya terus menerus berprogres untuk mengurangi titik genangan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Justin mengapresiasi tim warna-warni (oranye, biru dan kuning) yang turut berjibaku dalam penanganan dan penanggulangan banjir di Jakarta. Mereka dapat berkerja, lanjut Justin, dengan jam kerja yang lebih manusiawi jika perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan banjir atau manajemen t ata kelola air telah dilakukan secara tepat sasaran.

“Saya bersimpati pada tim warna-warni yang selalu menjadi garda terdepan setiap banjir melanda,” ucap Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini.

Selain itu, Justin juga berpesan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka normalisasi Sungai Ciliwung. Apalagi yang dia tahu, proses normalisasi sungai alam itu mulai melambat.

“Saya kira kerja sama antara Pemprov DI dengan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) harus lebih intens dan produktif,” ucap Justin.

Tidak hanya itu, Justin juga mendorong Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk mengakselerasi proses pembebasan lahan milik warga yang terdampak proyek normalisasi. Lahan itu perlu dibebaskan karena akan digunakan sebagai jalur keluar-masuk alat berat dalam proyek normaisasi.

Dalam proses pembebasan tanah warga, Justin mewanti-wanti potensi adanya mafia tanah. Jangan sampai mafia tanah itu berkeliaran sehingga merugikan pemerintah maupun pemilik tanah itu sendiri.

“Di RW 03 Cawang, Kecamatan Kramat Jati yang juga akan dibebaskan saya temukan ada ‘pihak luar’ yang mencoba bermain dengan beberapa oknum, sampai saya sendiri harus menghubungi Pak Heru dan audiensi lintas dinas-masyarakat-Kementerian di BPN Jakarta Timur pada 2022,” ungkapnya.

“Akan tetapi saya percaya bahwa seberapa beratnya pekerjaan, pada akhirnya dapat diselesaikan juga bilamana ada peran aktif dalam penyelesaiannya,” lanjut Justin.

Diketahui, Heru berencana membangun pompa air di Kali Sunter pada 2025 mendatang. Langkah itu dilakukan mengingat beban Kali Ancol sudah cukup tinggi untuk menahan hujan deras yang cukup lama mengguyur Jakarta.

“Nanti 2025 akan dibikin program untuk pompa di Kali Sunter untuk mengurangi beban (rumah pompa) di Ancol. Nanti dianggarkan di 2025, hasil evaluasi kira-kira itu,” ujar heru saat meninjau rumah pompa Ancol Jakarta utara pada Kamis (29/2/2024). (Ril)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT