ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Dulu Dipuji, Kini Dikritisi

Sabtu, 2 Maret 2024 05:09 WIB

Share
Obrolan Warteg.(Poskota.co.id/Yudhi Himawan)
Obrolan Warteg.(Poskota.co.id/Yudhi Himawan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TAK seperti biasanya, Heri bersiul menyanyikan sebuah lagu ketika memasuki warteg untuk makan siang bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

“Ada yang tahu lagu apa yang barusan saya siulkan,” kata Heri mengawali obrolan warteg.

“Itu petikan lirik lagu benci tapi rindu yang dipopulerkan Diana Nasution. Sakitnya hati ini, namun aku rindu. Bencinya hati ini, tapi aku rindu,” jawab Yudi.

“Iya... iya benci karena dipermainkan cintanya, rindu karena rasa cintanya,” tambah Yudi.

“Tapi ada enggak yang awalnya benci berubah menjadi cinta atau sebaliknya?” tanya Heri.

“Sangat banyak. Dulu sangat membenci, tetapi akhirnya jatuh hati. Tetapi tak sedikit juga yang awalnya jatuh hati, akhirnya menjadi benci,” kata Yudi.

“Soal benci menjadi suka atau berawal dari suka berakhir dengan duka, tak hanya dalam soal asmara saja. Dalam dunia politik hal semacam itu lazim terjadi, bahkan dinamika politik sekarang ini acap terjadi,” kata Mas Bro.

“Soal lawan menjadi kawan atau kawan menjadi lawan, gitu ya?” tanya Heri.

“Bukan hanya itu. Tak sedikit yang dulu dipuji, kini dibenci dan dicaci maki. Dulu disanjung, kini tertundung. Dulu dirangkul, kini dipukul,” kata mas Bro.

“Boleh jadi dulu dipuji,disanjung, dirangkul dan dibela eksistensinya karena masih bersama, dalam satu gerbong. Begitu pisah dan pindah gerbong, bukan puja-puji lagi, yang ada caci maki,” ucap Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT