SERANG, POSKOTA.CO.ID - Beberapa hari tidak diangkut, gundukan sampah berjejer di pasar tradisional Ciruas, tepatnya di pinggir Jalan Raya Serang-Jakarta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.
Sampah-sampah itu didominasi limbah dagangan yang tidak laku terjual serta sampah rumah tangga yang dibungkus kantong plastik. Bahkan tumpukan sampah itu mengambil sebagian ruas jalan.
Air berwarna hitam yang mengalir dari tumpukan menimbulkan bau yang begitu menyengat. Konsumen maupun pengguna jalan yang melintas terpaksa menutup hidung dan mulut, sambil menahan nafas.
"Iya sudah beberapa hari petugas kebersihan tidak mengangkut, jadinya numpuk seperti itu. Merusak pemandangan, apalagi berseberangan dengan taman kota," kata Yanto, salah satu pengojek kepada poskota.co.id, Jumat (1/3/2024).
Melihat tumpukan sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap, Yanto merasa kasihan dengan pedagang eceran yang menjajakan dagangannya di samping tumpukan sampah.
"Saya kasihan dengan pedagang eceran yang berjualan di samping tumpukan sampah. Selain harus mencium bau yang tidak sedap, sepertinya ditinggalkan pembeli," ujarnya.
Senada dikatakan Sumirah, warga Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas yang biasa berbelanja bahwa sampah di pinggir jalan Pasar Ciruas sudah beberapa hari tidak diangkut. Hal tersebut menyebabkan bau tak sedap yang menggangu pengunjung pasar dan pengguna jalan.
"Tidak tahu kenapa tidak diangkut, tapi saya berharap agar petugas dari Dinas kebersihan segera mengangkut sampah-sampah tersebut. Ketika tidak diangkut dikhawatirkan akan bertambah banyak dan tambah bau," tandasnya. (Haryono)