ADVERTISEMENT

Mahasiswa Universitas Pancasila Bakar Ban dan Tutup Jalan, Tuntut Rektor Dicopot

Selasa, 27 Februari 2024 18:02 WIB

Share
Foto: Mahasiswa Universitas Pancasila demo di depan kampus sempat tutup jalan dan bakar ban, protes Rektornya dicopo terlibat dugaan pelecehan seksual terhadap pegawainya. (Poskota/Angga Pahlevi)
Foto: Mahasiswa Universitas Pancasila demo di depan kampus sempat tutup jalan dan bakar ban, protes Rektornya dicopo terlibat dugaan pelecehan seksual terhadap pegawainya. (Poskota/Angga Pahlevi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Ratusan Mahasiswa Universitas Pancasila menggelar aksi demo bakar ban dan sempat menutup Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa (27/2/2024). Aksi mereka protes terhadap oknum Rektor Universitas Pancasila diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pegawinya.

Koordinator Aksi, Dio Marcelino mengatakan dalam aksi ini para mahasiswa menuntut 4 poin. Pertama, meminta rektor Universitas Pancasila dicopot dari jabatannya saat ini. 

"Ada empat poin tuntutan kami. Satu  dalam penyelesaian proses hukum ini kami menuntut rektor yang masih menjabat aktif untuk dicopot sementara sampai penyelesaian proses hukum masih berjalan," ungkap Dio di kampus Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).

Kedua, menuntut kepada Satgas PPKS untuk memberikan pernyataan sikap, mengingat UP sudah diberikan adanya lembaga independen yang bisa mengatasi penanggulangan PPKS. Sedangkan ketiga, menuntut apabila memang sudah dicopot sementara ataupun sudah diberhentikan sementara, Rektor dalam hal ini yang masih menjabat, pihak yayasan harus memberikan Plt.

Foto: Petugas kepolisian melakukan atur lalu lintas yang sempat ditutup Jalan dan bakar ban oleh Mahasiswa Universitas Pancasila, di Jalan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Poskota/Angga Pahlevi)

"Keempat kalau memang seperti janji dari pihak rektorat bahwasanya kita akan rektor baru. Kami dari mahasiswa menuntut agar rektor baru ini untuk visi misi di depan seluruh citivas akademika untuk memulihkan nama baik kepercayaan kami ke pihak rektor," tutupnya.

Sebelumnya pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila buka suara terkait dugaan pelecehan Rektor ETH. Pihak yayasan menyatakan Rektor ETH saat ini dinonaktifkan. "Tidak mencopot, tapi menonaktifkan sampai berakhirnya masa bakti Rektor tanggal 14 Maret 2024," kata Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Yoga Satrio saat dihubungi, Selasa (27/2).

Sementara Kapolsek Jagakarsa AKP Iwan Gunawan menambahkan dalam menenangkan para mahasiswa yang melakukan aksi sempat menutup Jalan Raya Lenteng Agung sekarang sudah dapat kembali normal.

"Sesuai intruksi pimpinan Kapolres Metro Jakarta Selatan petugas kita yang menjaga di sekitar lokasi aksi dengan pendekatan humanis pada pukul 17.00 WIB blokad jalan sudah tidak ada dan situasi kini sudah normal kembali," ujar AKP Iwan Gunawan kepada Poskota langsung memimpin pengamanan di lokasi aksi membuka Jalan Raya Lenteng Agung yang ditutup mahasiswa kembali normal kembali," tambahnya.

Selain itu juga Iwan Gunawan menambahkan penjagaan anggota pasca aksi akan ditempatkan di titik-titik sekitar kawasan kampus mengantisipasi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. "Anggota akan kita siagakan di lokasi kejadian," tutupnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT