JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Minggu (25/2/2024) bersumpah akan meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Lebanon Hizbullah, meskipun gencatan senjata antara Israel-Hamas di Gaza yang sedang didiskusikan belakangan ini nantinya tercapai.
Melansir The Associated Press (AP) News, Selasa (26/2/2024), Hizbullah bakal menghentikan serangannya yang hampir setiap hari dilakukan ke Israel, apabila gencatan senjata di Gaza tercapai.
Sementara itu, Gallant mengatakan, siapa pun yang berpikir bahwa gencatan senjata sementara di Gaza juga akan berlaku di wilayah utara adalah ‘keliru’.
"Kami akan melanjutkan serangan, dan kami akan melakukannya secara independen dari selatan, sampai kami mencapai tujuan kami," kata Gallant.
Ia menjelaskan bahwa tujuannya sederhana yakni mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan Israel, baik melalui perjanjian diplomatik atau dengan kekerasan.
Hizbullah mulai menyerang Israel segera setelah Hamas memicu pertempuran di Gaza dengan serangan mematikan di sepanjang perbatasan selatan Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Puluhan ribu warga sipil di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon telah mengungsi akibat serangan roket dan rudal Hizbullah yang terus berlanjut, serta serangan udara dan artileri Israel.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam sebuah pidato pada awal bulan ini, kelompok tersebut akan mematuhi gencatan senjata di Lebanon selatan jika gencatan senjata tercapai di Gaza.
Sekitar 200 pejuang Hizbullah dan 35 warga sipil di Lebanon telah terbunuh dalam hampir lima bulan bentrokan tingkat rendah setiap hari antara kelompok militan Lebanon dan pasukan Israel yang dilatarbelakangi oleh perang Israel dengan Hamas, sekutu Hizbullah.
Di Israel, sembilan tentara dan sembilan warga sipil telah terbunuh dalam serangan-serangan Hizbullah. Sebagian besar pertempuran antara Hizbullah dan Israel terbatas pada area dalam beberapa kilometer di kedua sisi perbatasan.