Anggota KPPS di Jaksel Jadi Korban Pelecehan, Diduga Pelaku Pengawas TPS

Sabtu 24 Feb 2024, 18:21 WIB
Ilustrasi korban pelecehan seksual.(Foto: freepik.com)

Ilustrasi korban pelecehan seksual.(Foto: freepik.com)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang gadis muda anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jakarta Selatan mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan seorang Pengawas TPS.

Pelecehan seksual dilakukan di kawasan Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024) subuh.

Berdasarkan sumber Poskota yakni NY selaku kakak korban WI, menguraikan peristiwa kejadian dari hasil keterangan korban sendiri usai membuat laporan resmi pelecehan seksual di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

NY menceritakan kronologis kejadian pada tanggal 15 Februari 2024. Korban WI (19), selaku anggota KPPS di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan sekitar pukul 02.17 WIB ikut mengantarkan kotak suara bersama dengan Ketua KPPS dan Pengawas TPS yang diduga pelaku berinisial IA.

WI ikut mengantar kotak suara karena disuruh oleh IA dengan alasan karena masih berhubungan dengan SIREKAP.

Setelah itu pukul 04.38 WIB, lanjut NY, adiknya duduk di belakang mobil berdua bersama IA disampingnya. Pada saat perjalanan pulang, IA bertanya ke korban apakah kedinginan dan kecapean sambil memegang tangannya.

"Adik saya saat itu beranggapan upaya IA seperti itu awalnya sudah seperti anaknya. Jadi dibiarkan saja. Tapi lama kelamaan beliau malah mencium telapak tangan dan adik saya itu sudah mulai merasa risih," ungkap NY kepada Pos Kota dalam pesan Whatsappsnya, Sabtu (24/2/2024).

NY menyebutkan tak lama kemudian saat mobil mendekati fly over, IA tiba-tiba memegang wajah dan mendekatkan ke bibirnya.

"Ketika itu adik saya mencoba mengelak sehingga yang terkena hanya wajah sampingnya. Adik saya panik dan sangat ketakutan dan hanya bisa terdiam saja, lalu memalingkan muka ke arah jendela dan berusaha menjauh dari beliau," tuturnya.

Akan tetapi IA masih terus berusaha memegang tangan korban tapi kembali ditepis dan sambil memalingkan wajah. Namun tetap saja pelaku berusaha memegang tangan korban.

"Tidak sampai di situ, saat mobil tiba di Gate 3 Kalibata City, pelaku kembali mengurut-urut bahu korban juga. Korban merasa sudah sangat dilecehkan dan tidak nyaman dengan upaya yang dilakukan oleh bapak IA yang juga sebagai anggota Panwaslu ini," tambahnya.

Berita Terkait

News Update