Apa Itu Gangguan Imunologi dan Alergi? Begini Penjelasan Lengkapnya Menurut Ahli

Jumat 23 Feb 2024, 13:21 WIB
Ilustrasi virus. (Freepik)

Ilustrasi virus. (Freepik)

Contohnya, adalah Lupus, Rheumatoid arthritis, Sindrom Sjorgen, Psoriasis, dan masih banyak lagi. 

"Di sisi lain, terdapat kondisi imunodefisiensi, di mana sistem kekebalan tubuh lemah atau disfungsi, sehingga membuat individu lebih rentan terhadap infeksi. Contohnya termasuk HIV/AIDS, kanker, imunodefisiensi kongenital, dan lain-lain," tuturnya

Penyebab alergi dan gangguan imunologi bervariasi dan seringkali kompleks. Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup memainkan peran penting dalam perkembangan keduanya. 

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga alergi atau autoimun, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi atau autoimun. 

Namun, berbagai hal seperti jenis kelamin, stress, paparan zat kimia, paparan alergen, diet, infeksi dan lain-lain, ikut berperan dalam terjadinya kondisi alergi dan autoimun tersebut. 

"Sementara untuk kondisi imunodefisiensi dipengaruhi oleh faktor genetik, mutasi gen, infeksi virus, adanya keganasan, penggunaan obat-obatan imunosupresan, kemoterapi, dan sebagainya," paparnya.

Gejala alergi dapat mencakup gatal-gatal, mata berair, hidung tersumbat, batuk, sesak napas, kelainan kulit, hingga anafilaksis. 

Gejala autoimun bervariasi tergantung pada jenis autoimunnya dan seberapa parah kondisinya. 

Beberapa gejala yang secara umum didapatkan pada kondisi autoimun diantaranya adalah rasa lelah, sering demam, nyeri sendi, rambut rontok, ruam-ruam di kulit. 

"Sedangkan pada kondisi imunodefisiensi, gejalanya berupa terkena infeksi berulang, peningkatan risiko infeksi yang serius, dan penyembuhan yang lambat dari penyakit ringan," pungkasnya.

Itu dia penjelasan mengenai informasi tentang gangguan Imunologi dan alergi yang bisa Anda pahami dari artikel diatas.

News Update