ADVERTISEMENT

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla Angkat Bicara Terkait Video Dokumenter Dirty Vote: Hanya beberkan 25 Persen

Senin, 12 Februari 2024 15:54 WIB

Share
Teks Foto: Jusuf Kalla. (ist)
Teks Foto: Jusuf Kalla. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (JK), angkat bicara terkait film dokumenter Dirty Vote karya rumah produksi Watch Doc, perihal indikasi kecurangan pemilu 2024 yang terstruktur.

Menurut JK, film dokumenter berdurasi 2 jam tersebut merupakan sebuah kebenaran, namun hanya menggambarkan 25 persen dari Fakta sebenarnya yang terjadi di lapangan.

"Saya sudah nonton dan itu betul luar biasa. Tapi menurut saya, film itu masih lebih ringan dari kenyataan yang ada dewasa ini baru sekitar 25 persen,” kata JK di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 12 Februari 2024.

Pasalnya, dikatakan JK, bahwa nilai persentase tersebut tidak mencakup apa yang terjadi di kampung-kampung di daerah-daerah.

“Tidak mencakup apa yang terjadi di kampung-kampung di daerah-daerah, bagaimana bansos diterima orang, bagaimana datang petugas petugas datangi orang" ujar JK

Bahkan, JK menantang apabila ada pihak yang menganggap film tersebut adalah fitnah.

Dirinya menyebut, jika tuduhan fitnah dalam film yang mengungkap indikasi kecurangan pemilu 2024 yang terstruktur tersebut harus dapat dibuktikan.

Pasalnya, ia menilai dalam tayangan yang diberikan dari film dokumenter Dirty Vote menyajikan data yang akurat.

"Jadi ini mungkin sutradaranya lebih sopan. Itu saja sudah ada pihak yang marah apalagi kalau dibongkar semuanya. Semua orang menyatakan fitnah tapi coba tunjukkan di bagian mana fitnahnya karena semua ada datanya di film itu," paparnya.

JK mengungkapkan sutradara film Dirty Vote masih sopan dalam menyajikan  fakta-fakta kecurangan pemilu 2024. Itu pun sudah ada pihak yang merasa tersinggung.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT