Marquez Bersaudara Tolong Morbidelli Saat Crash di Trek Portimao MotoGP

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dikutip dari laman motorsport.com. Kisah kakak beradik Marc dan Alex Marquez menolong Franco Morbidelli saat crash parah dalam tes privat bersama WSBK di Portimao masih menarik dibicarakan.

Morbidelli terjatuh dan mengalami benturan keras di bagian kepala dan dievakuasi dari sirkuit. Rider Italia tersebut menjalani dua kali CT scan dan menghabiskan dua hari di bawah observasi di Algarve sebelum akhirnya diizinkan kembali ke Italia, di mana ia menjalani masa pemulihan. dan menunggu kondisi membaik sebelum melakukan perjalanan ke Sepang untuk menjalani tes pekan depan.

Pembalap asal Roma itu sendiri mengucapkan terima kasih atas bantuan Marquez bersaudara di media sosial.

Menjelang tes pramusim resmi pertama MotoGP 2024 di Sepang pada 6-8 Februari, pembalap Gresini Racing Marc Marquez dan Alex Marquez mengunjungi Jakarta. Mereka menggelar konferensi pers pada akhir pekan.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah aksi heroik mereka menyelamatkan pembalap anyar Pramac itu.

"Alex dan saya membantu Franco. Pada akhirnya kami adalah rival, tapi di saat yang sama kami adalah rekan kerja," kata Marc.

"Kami sedang melakukan uji coba di Portimao dan saat itu kami sedang berada di lintasan. Kami melihat bendera merah dan kami adalah yang pertama melewati titik itu, di antara tikungan 8 dan 9.

"Kami melihat Franco benar-benar tak sadarkan diri di area run-off. Ia berada dalam posisi yang aneh, dengan kepala mendongak ke atas. Saya dan Alex langsung berhenti, meletakkan motor di tanah dan berlari ke arah Franco untuk menepikannya, karena saat Anda tak sadarkan diri dan kepala mendongak ke atas, itu berbahaya karena Anda tak bisa bernapas dengan baik," imbuhnya.

"Jadi kami menaruhnya di samping, membuka baju terusan dan mengangkat pelindung helm, dan kami berdiri di sana menunggu staf medis. Ketika mereka tiba, kami kembali ke pit.

Belum lama ini, saat MotoGP Malaysia pada awal November, Morbidelli dan Marquez terlibat pertengkaran karena pembalap Honda saat itu mencoba mengikuti pembalap Yamaha di lintasan. Pembalap Italia itu melakukan beberapa gerakan yang tidak elegan.

"Kami adalah rival, tetapi pada saat yang sama juga rekan kerja, dan kami selalu menginginkan yang terbaik untuk semua orang," ujar pembalap bernomor 93 ini.