Awal Balas Dendam, AS Bombardir 85 Target di Irak dan Suriah

Sabtu 03 Feb 2024, 10:41 WIB
Awal Balas Dendam, AS Bombardir 85 Target di Irak dan Suriah (Foto/Unsplash)

Awal Balas Dendam, AS Bombardir 85 Target di Irak dan Suriah (Foto/Unsplash)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangkaian serangan udara di Irak dan Suriah terhadap 85 target yang terkait dengan pasukan Iran dan milisi yang didukungnya pada Jumat (2/2/2024).

Melansir Reuters, Sabtu (3/2/2024), serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan pasukan Iran dan milisinya di Yordania, perbatasan Suriah pada akhir pekan lalu yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.

"Tanggapan kami dimulai hari ini. Ini akan terus berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih," kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

Hal ini tentu menandakan eskalasi lebih lanjut atas konflik Timur-Tengah, yang diawali perang Israel dengan Hamas di Palestina sejak tiga bulan lalu.

“Kami tidak mencari konflik di Timur Tengah atau di mana pun, tetapi presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika," kata Menteri Pertahanan AS Llyod Austin.

Militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, serangan-serangan yang dilancarkan telah menghantam targer-target yang meliputi pusat-pusat komando dan kontrol, roket-roket, rudak-rudal, fasilitas penyimpanan tak berawak, hingga fasilitas rantai suplai logistik dan amunisi.

Serangan tersebut menargetkan pasukan Quds, cabang spionase asing dan paramiliter IRGC yang sangat mempengaruhi milisi sekutunya di seluruh Timur Tengah mulai dari Lebanon hingga Irak dan Yaman hingga Suriah.

Media pemerintah Suriah mengatakan, agresi Amerika pada Jumat di lokasi-lokasi daerah gunung dan perbatasan Suriah-Irak mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Juru Bicara Militer Irak Yahya Rasool mengatakan bahwa serangan-serangan dari AS terjadi di daerah perbatasan Irak yang dapat memicu ketidakstailan di wilayah tersebut.

"Serangan-serangan udara ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak, melemahkan upaya-upaya pemerintah Irak, dan menimbulkan ancaman yang dapat membawa Irak dan kawasan ini ke dalam konsekuensi-konsekuensi yang mengerikan," ujar Rasool dalam sebuah pernyataan.

Pasukan AS sendiri diketahui telah diserang lebih dari 160 kali di Irak, Suriah, dan Yordania sejak serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Berita Terkait
News Update