DLH DKI Jakarta Lakukan Kerjasama Penyediaan Energi dari Sampah, Wujudkan Transisi Energi

Rabu 31 Jan 2024, 21:27 WIB
Foto: Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menindak truk buang tinja sembarangan di kawasan Jakarta Barat didenda Rp 5 juta. (Ist.)

Foto: Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menindak truk buang tinja sembarangan di kawasan Jakarta Barat didenda Rp 5 juta. (Ist.)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melalui Badan Layanan Umum Daerah Unit Pengelola Sampah Terpadu (BLUD UPST) secara resmi melakukan perjanjian penyediaan bahan bakar alternatif hasil pengolahan sampah/refused deliver-fuel (RDF) kepada offtaker industri semen pada Rabu (31/1/2024). 

Kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari ujicoba pemanfaatan pengolahan sampah menjadi menjadi energi alternatif RDF oleh offtaker Industri semen PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (PT. Indocement) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) pada Juni 2023 lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan langkah maju DLH DKI dalam upaya penanganan sampah.

“Ini merupakan langkah strategis dan semoga bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.

Ia juga mengatakan awalnya pada proses pembangunan fasilitas RDF Plant banyak mendapat kritikan dan rasa pesimis dari berbagai pihak.

Namun, DLH DKI bisa membuktikannya kualitas RDF sesuai dengan standar dan bisa diterima oleh offtaker industri semen.

“Fasilitas RDF Plant yang berskala besar seperti ini belum ada sama sekali di Indonesia. Proses trial dan errornya sangat panjang untuk mencapai ke tahap ini,” ungkap Asep.

Kadis LH DKI itu berharap dengan adanya kerjasama ini bisa menunjukan bukti keseriusan pemerintah dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan.

“Kita bantu industri untuk mewujudkan transisi energi dengan pengolahan sampah yang kita lakukan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT. Indocement, Hasan Imer, Ia mengapreasiasi DLH DKI Jakarta yang mampu memproduksi RDF sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

“Melalui ujicoba yang sudah berlangsung dari Juni 2023. akhirnya kita bisa memulai untuk memaksimalkan penggunaaan RDF ini. Kerjasama ini bukan hanya kesepakatan bisnis tapi sebagai komitmen bersama untuk mengurangi sampah,” ujar Pria asal Turki itu.

Berita Terkait

News Update