JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Enam biarawati bersama sopir bus dan penumpang lainnya yang diculik oleh kelompok bersejata di Port-au-Prince, Haiti pada 19 Januari 2024 telah dibebaskan pada Rabu (24/1/2024).
Melansir OSV News, Jumat (26/1/2024), Presiden Konferensi Uskup di Haiti, Mgr Max Leroys Mesidor mengucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dan memberikan perhatian dalam kasus tersebut.
“Kami bersyukur kepada Tuhan! Terima kasih atas dukungan Anda," kata Uskup Agung Port-au-Prince, Mesidor, Kamis (25/1/2024).
Keuskupan Agung Port-au-Prince mengkonfirimasi kepada Aid to the Church in Need (ACN) bahwa para biarawati telah berhasil dibebaskan dari penculikan.
"Bersyukur kepada Tuhan atas pembebasan keenam suster dan orang-orang lain yang diculik bersama mereka pada 19 Januari. Peristiwa traumatis ini sekali lagi menguji iman kami, tetapi iman kami tidak tergoyahkan,” tulis Keuskupan Agung Port-au-Prince dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan pernyataan dari Konferensi Religius Haiti, biarwati bersama sopir bus dan penumpang lainnya diculik saat melakukan perjalanan oleh kelompok bersenjata. Namun, belum diketahui jelas siapa yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.
“Banyaknya penculikan ini membuat orang-orang yang dikuduskan di Haiti merasa sedih dan takut," kata pernyataan itu, yang ditandatangani oleh presiden konferensi, Pastor Morachel Bonhomme.
Selama beberapa tahun, penculikan pendeta oleh geng sudah biasa terjadi di daerah yang dikuasai oleh geng Grand Ravine dan Village de Dieu itu.
Dewan Waligereja Amerika Latin, CELAM, turut bersedih atas kejadian penculikan yang melibatkan enam biarawati. CELAM telah mengumumkan bahwa 24 Januari sebagai hari doa untuk pembebasan para biarawati tersebut.
“Dengan sangat cemas dan sedih kami mengikuti dengan cermat kejadian-kejadian terkini di Haiti, khususnya penculikan delapan orang pada tanggal 19 Januari, di antara mereka enam saudara perempuan,” kata para uskup Amerika Latin dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh Uskup Agung Jaime Spengler dari Porto Alegre, Brasil, presiden CELAM, serta sekretaris jenderal organisasi tersebut, Uskup Auxiliary Lizardo Estrada Herrera dari Cuzco, Peru.
“Kami ingin mengungkapkan kedekatan kami dengan mereka, khususnya dengan keluarga dan komunitas mereka, mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian dalam permintaan pembebasan ini serta dalam perjuangan sehari-hari demi pembebasan rakyat Haiti,” lanjut pernyataan dar para uskup.