JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan lantang menyatakan,Israel akan meneruskan misinya untuk menghancurkan Hamas hingga menang dan tidak ada yang bisa menghentikan serangannya termasuk Mahkamah Internasional, Sabtu (13/1/2024).
Melansir AP News, Minggu (14/1/2024), pernyataan itu disampaikan Netanyahu setelah Mahkamah Internasional selaku Pengadilan Dunia yang berlokasi di Den Haag, Belanda mengadakan sidang selama dua hari terkait tuduhan Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Tuduhan tersebut dikecam keras oleh Israel sebagai fitnah dan munafik. Afrika Selatan meminta Pengadilan Dunia agar Isral menghentikan serangan udara dan darat untuk sementara waktu.
"Tidak ada yang akan menghentikan kami, tidak Den Haag, tidak poros kejahatan dan tidak ada orang lain," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Sabtu malam, mengacu pada Iran dan milisi sekutunya.
Konflik yang sudah naik ke Pengadilan Dunia ini diperkirakan berlangsung hingga bertahun-tahun. Keputusan pengadilan bersifat mengikat namun sulit untuk ditegakkan.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan mengabaikan perintah untuk menghentikan pertempuran, yang berpotensi memperdalam isolasi mereka.
Israel telah berada di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat untuk mengakhiri perang, yang telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza dan menyebabkan penderitaan yang meluas di daerah kantong yang terkepung itu, tetapi sejauh ini dilindungi oleh dukungan diplomatik dan militer Amerika Serikat.
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Washington, London, Paris, Roma, Milan dan Dublin pada hari Sabtu untuk menuntut diakhirinya perang.
Para pengunjuk rasa yang berkumpul di Gedung Putih memegang papan-papan yang mempertanyakan kelayakan Presiden Joe Biden sebagai calon presiden karena dukungannya yang gigih terhadap Israel selama perang.
Israel berargumen bahwa mengakhiri perang berarti kemenangan bagi Hamas, kelompok militan Islam yang telah memerintah Gaza sejak tahun 2007 dan bertekad untuk menghancurkan Israel.
Di sisi lain, Netanyahu bersama panglima perangnya, Herzl Halevi mengatakan, Israel belum memiliki rencana untuk mngizinkan kembalinya para pengungsi terdampak ke Gaza Utara, yang menjadi fokus seangan Israel.
Netanyahu mengatakan bahwa masalah ini telah diangkat oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama kunjungannya awal pekan ini.
"Kami tidak akan mengembalikan warga (ke rumah mereka) ketika ada pertempuran," kata Netanyahu kepada Blinken.