JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Menghadapi Pemilu 2024 mendatang, Presiden Joko Widodo meminta untuk menjaga kondisi dalam negeri, terlebih menyongsong bulan Ramadan pada Maret dan April.
"Termasuk mewaspadai dinamika geopolitik global, dan kewaspadaan akan terjadinya perubahan iklim," tambah Kepala Negara pada Sidang Kabinet Paripurna bersama para jajarannya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Hadir dalam acara itu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Kita harus detail menjaga kondisi dalam negeri utamanya menjelang Pemilu serentak di bulan Februari. Dan juga kita harus menyiapkan rencana dalam rangka menyongsong Ramadan dan Idulfitri pada Maret dan April 2024," ucap Presiden.
Kepala Negara menyampaikan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang dapat mengganggu musim tanam dan panen raya.
Presiden menyebut bahwa strategi pangan juga harus diperhitungkan dengan baik.
"Hitung-hitungan mengenai kondisi aman juga dengan strategis pangan kita betul-betul harus dikalkulasi dengan baik karena betul-betul perubahan iklim ini harus kita hitung," tuturnya.
Selain itu, Presiden kembali mengingatkan jajarannya untuk mempercepat belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden menekankan agar ketersediaan BBM dan gas, serta harga dan stok pangan dapat terus terjaga.
"Mengenai BBM dan gas yang harus selalu tersedia jangan sampai satu, dua, tiga atau lebih kabupaten terjadi kelangkaan gas karena masalah distribusi yang terganggu misalnya, harus dipantau dan dilihat secara detail," ujar Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Presiden turut menginstruksikan jajarannya untuk melakukan reformasi birokrasi yang berkaitan dengan digitalisasi dalam menciptakan keterpaduan layanan digital pemerintah.
Presiden menegaskan pentingnya peningkatan keamanan digital dan mencegah terjadinya pemborosan belanja infrastruktur digital.