ADVERTISEMENT

Wakil Pemimpin Hamas Tewas Atas Serangan Israel, Pemimpin Hizbullah: Israel Tidak Bisa Didiamkan

Kamis, 4 Januari 2024 05:30 WIB

Share
Wakil Pemimpin Hamas Tewas Atas Serangan Israel, Pemimpin Hizbullah: Israel Tidak Bisa Didiamkan (Foto: Al Jazeera)
Wakil Pemimpin Hamas Tewas Atas Serangan Israel, Pemimpin Hizbullah: Israel Tidak Bisa Didiamkan (Foto: Al Jazeera)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemimpin Kelompok Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah mengklaim, tewasnya Wakil Pemimpin Hamas Saleh Al-Arouri atas serangan Israel sebagai kejahatan berbahaya yang tidak bisa didiamkan.

“(Pembunuhan Al- Arouri) kejahatan besar dan berbahaya yang tidak bisa didiamkan,” kata Nasrallah dalam sebuah pidato, Rabu (3/1/2024).

Melansir Al Jazeera, Kamis (4/1/2024), Nasrallah dalam pidato tersebut menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan Al-Arouri di benteng pertahanan Hizbullah, Beirut Selatan, Lebanon pada Selasa (2/1/2024).

Kemudian, ia menyampaikan belasungkawa kepada Hamas atas kejadian yang disebutnya sebagai agresi Israel yang mencolok.

Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari tidak mengomentari apapun terkait pembunuhan Al-Arouri. Namun, ia mengatakan, militer Israel sangat siap menghadapi skenario apapun sebagai buntutnya.

Kepala Dinas Intelijen Mossad Israel, David Barnea bersumpah bahwa badan tersebut akan memburu setiap anggota Hamas di mana pun mereka berada, yang terlibat dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Hal ini menjadi indikasi terkuat ledakan pada hari Selasa tersebut.

Hizbullah merupakan sekutu Hamas yang meluncurkan roket-roket melintasi perbatasan sejak 8 Oktober 2023 untuk mendukung Hamas, yang kemudian Israel membalasnya denga serangan bom di Jalur Gaza.

Asisten Profesor Hubungan Internasional di American University of Rome, Andrea Dessi mengakatakan, sepertinya tidak akan ada esklasi langsung dalam beberapa hari ke depan. Namun,  kata Dessi, terdapat ancaman.

Menurut Dessi, sebuah reaksi ancaman suatu saat akan muncul terhadap Hizbullah karena kredibilats kelompok tersebut dan Nasrallah dipertaruhkan, terlebih lagi pidato Nasrallah menyatakan bahwa pembunuhan semacam itu akan dibalas.

Jurnalis AlJazeera, Zeina Khodr melaporan bahwa pidato Nasrallah merupakan sebuah tindakan penyeimbang yang halus.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT