JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Salah satu sekutu Hamas, kelompok militan Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah dan sebuah upaya untuk menyerang Israel dengan pesawat tak berawak pada Selasa (26/12/2023).
Melansir Reuters, Rabu (27/12/2023), MSC Mediterranean Shipping mengatakan, tidak ada korban tewas maupun luka-luka pada kru kapal akibat serangan yang terjadi terhadap kapal kontainer miliknya yakni kapal United VIII.
Kapal tersebut diketahui sedang dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Pakistan saat penyerangan itu terjadi. Kemudian, kapal United VIII juga telah memberi tahu kapal perang angkatan laut koalisi di dekatnya bahwa mereka diserang dan telah melakukan manuver menghindar.
Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Sarea dalam sebuah pidato yang disiarkan melalui televisi mengatakan bahwa Houthi menargetkan kapal yang diidentifikasi sebagai MSC United, setelah para kru kapal itu tidak menanggapi peringatan.
Dia juga menyatakan, Houthi telah melakukan operasi militer yang menargetkan Eliat dan daerah Israel lainnya yang disebutnya sebagai wilayah pendudukan Palestina.
Komando Pusat Amerika Serikat (AS) melalui unggahannya di X menyebut, jet tempur AS, sebuah kapal perusak angkatan laut, aset-aset seperti 12 pesawat tak berawak, tiga rudal balisti anti-kapal, dan dua rudal jelajah lainnya telah ditembak jatuh di Laut Merah oleh Houthi. Kendati, tidak ada korban yang dilaporkan.
Houthi Yaman ini sudah menyerang kapal-kapal komerisial sejak Oktober, yang menurutnya memiliki hubungan dengan Israel atau berlayar menuju ISrael, sebagai bentuk solidaritas dengan warga sipil di Gaza.
Otoritas Operasi Perdagangan Maritim Inggris sebelumnya melaporkan, ada dua insiden ledakan di Laut Merah tepatnya di lepas pantai Yaman yang melibatkan rudal dan pesawat tak berawak di dekat kapal. Namun, tidak ada korban yang dilaporjan.
Insiden tersebut dilaporkan seminggu setelah AS mengumumkan sebuah inisiatif keamanan maritimim multinasional sebagai respons atas serangan-serangan terhadap kapal yang dilakukan Houthi.
Beberapa jalur pelayaran telah menangguhkan operasi melalui jalur perairan Laut Merah sebagai tanggapan atas serangan tersebut, dan memilih untuk mengambil jalur yang lebih jauh di sekitar Afrika.
Houthi telah bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka sampai Israel menghentikan konflik di Gaza, dan memperingatkan bahwa mereka akan menyerang kapal perang AS, yang merupakan sekutu Israel jika kelompok milisi itu sendiri menjadi sasaran.