Jordi Amat dan Sandy Walsh. (ist)

Opini

Naturalisasi Dinilai Hancurkan Harapan Anak Bangsa

Selasa 26 Des 2023, 06:00 WIB

GELOMBANG naturalisasi pesepakbola di Indonesia semakin ramai terjadi meski sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir.

Karena saking banyaknya pemain keturunan yang direkrut untuk membela tim Garuda, beberapa kekhawatiran muncul yang menyebut anak-anak asli Indonesia kehilangan tempat untuk membela tim tanah air.

Beberapa tahun lalu, dalam proses naturalisasi pada awalnya PSSI selaku induk sepak bola menjadi 'sponsor utama' sebagai pemberi rekomendasi pemain asing untuk dinaturalisasi.

Itu pun atas usulan dari Timnas Indonesia yang menginginkan pemain bersangkutan bergabung.

Cristian Gonzales menjadi pembuka gelombang besar naturalisasi di sepak bola Indonesia pada 2010.

Pada 3 November 2010, Gonzales yang merupakan pemain asal Uruguay itu resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah pengajuan permintaan dari PSSI diterima.

Namun kini, naturalisasi terus dikebut PSSI yang membidik para pemain keturunan yang saat ini tinggal di luar negeri.

Mereka direkrut agar mau menjadi bagian timnas Indonesia demi mendongkrak posisi sepakbola Indonesia di mata dunia.

Namun, Exco PSSI, Haruna Soemitro, ternyata tidak setuju dengan rencana rencana naturalisasi pemain yang tengah diusahakan oleh PSSI.

Menurutnya, tencana itu berpotensi menghilangkan kesempatan anak bangsa.

Haruna menilai tidak masalah berbeda visi dengan ketum PSSI. Pasalnya, bagi dirinya, pemain naturalisasi tidak menjamin prestasi.

Bahkan naturalisasi juga berpotensi menghilangkan kesempatan anak bangsa yang selama ini menjadi harapan para penerus.

Haruna juga menyebutkan, belum terlihatnya prestasi itu terjadi sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini.

Mulai dari jaman awal Gonzales, rombongan Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, sampai terakhir Elkan Baggott, belum juga memberikan piala bergengsi.

Dicontohkan, kehadiran Sandy Walsh di posisi bek kanan dikhawatirkan akan menggusur Asnawi Mangkualam yang selama ini bermain sangat bagus.

Apalagi Indonesia juga punya bek kiri Pratama Arhan, bek tengah Alfeandra Dewangga yang memiliki permainan luar biasa.

Dengan bagusnya pemain asli Indonesia, apa bedanya naturalisasi lokal dan seharusnya mencari pemain terbaik putra Indonesia.

Jangan sampai, dengan kehadiran pemain naturalisasi keturunan malah nantinya menghilangkan kesempatan bagi anak bangsa dan pastinya itu bisa menjadi masalah besar.

Karena itu, sang pelatih Indonesia Shin Tae Yong disarankan untuk lebih cari mencari pemain-pemain lokal Indonesia yang bagus.

Apalagi, hingga saat ini stok pemain Indonesia berkualitas begitu melimpah dan tak kalah saing dengan pemain keturunan yang selama ini ada. (*)
 
 

Tags:
sepakbolanaturalisasiHancurkan Harapan Anak BangsaShin Tae YongOpiniSorot

Administrator

Reporter

Administrator

Editor