PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Pengelola jalan tol Serang-Panimbang, yakni PT Wijaya Karya (Wika), mengkritik soal progres pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Pandeglang.
Soalnya, PT Wika melihat sejauh ini pembangunan dan pengembangan KEK Tanjung Lesung tidak nampak progresnya, sementara untuk akses jalan tol Serpan sekarang ini pembangunannya sudah berjalan.
"KEK Tanjung Lesung itu merupakan bangkitan dari jalan Tol Serpan. Karena tujuan jalan tol itu salah satu akses ke KEK Tanjung Lesung, tapi progres pembangunan KEK belum nampak masih nol," ungkap Endang Hidayat, Pimpro PT Wika di Pandeglang, Kamis (21/12/2023).
Menurutnya, harusnya sesuai yang direncanakan dari awal bahwa pembangunan itu berjalan bersama-sama antara jalan tol Serpan dan KEK Tanjung Lesung. Sehingga jalan tol selesai dan pengembangan KEK juga selesai.
"Jadi ketika tol sudah selesai langsung banyak masyarakat yang menggunakan jalan tol itu. Kalau KEK nya belum ada progres, ya siapa nanti yang akan menggunakan jalan tol, karena kan tol itu untuk akses ke sana (KEK Tanjung Lesung-red)," ujarnya.
Endang Hidayat mengatakan, jika KEK Tanjung Lesung gak jalan maka otomatis pendapatan pengelola jalan tol Serpan itu tidak ada. Sebab KEK itu kan bangkitan jalan tol, jadi harusnya pembangunan jalan tol dan pengembangan KEK Tanjung Lesung dilakukan secara berbarengan.
"Maka kami juga memohon kepada Pemkab Pandeglang untuk mendorong kepada pihak KEK agar proses pembangunan dan pengembangan segera dilakukan. Jadi ketika tol sudah selesai tidak menjadi beban bagi kami," pintanya.
Pihaknya pun sudah meminta kepada Kementrian Pariwisata, supaya bisa ikut mendorong pembangunan KEK Tanjung Lesung tersebut. Karena sampai saat ini pembangunan jalan tol sudah mau jadi, tapi progres KEK masih nol belum ada perkembangan.
"Sampai saat ini apa yang sudah dibangun dalam pengembangan KEK itu. Relatif kan pemerintah yang bangun seperti untuk joging trek. Padahal sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk mensuport mereka (pengelola KEK Tanjung Lesung-red)," tuturnya.
Ditambahkannya, jalan tol Serang-Panimbang itu kan ujungnya di Tanjung Lesung, karena memang pembangunan jalan tol tersebut sebagai akses penunjang KEK Tanjung Lesung.
Tapi lanjut dia, pengembangan KEK Tanjung Lesung sejauh ini belum ada progres. Tentu kata dia, jika KEK Tanjung Lesung tidak jalan maka pihaknya pun akan merugi.
"Jalan tol itu kan tujuan utamanya untuk KEK Tanjung Lesung. Ketika jalan tol sudah jadi dan KEK tidak jalan, tentunya kami akan rugi, sekarang ini saja kami sudah banyak nombokin anggaran," katanya.
Dijelaskannya, jalan tol tersebut merupakan investasi yang cukup besar, sementara pendapatan jalan tol di sini relatif kecil. Sehingga ketika dibandingkan dengan membayar bunganya saja tidak sampai seperempatnya.
"Nah ini kan sangat memberatkan bagi kami. Jadi kalau tidak ada bangkitan-bangkitan seperti KEK Tanjung Lesung tentu kami bisa tutup, soalnya tidak mampu lagi membayar beban biaya yang harus kami keluarkan," jelasnya.
Maka harapannya, karena jalan tol ini merupakan bisnis yang didapat dari pengguna jalan, maka pendukung-pendukungnya sangat dibutuhkan, salah satunya pengembangan KEK Tanjung Lesung sebagai pendukung jalan tol Serang-Panimbang.
"Sekali lagi kami harap Pemkab Pandeglang dapat mendorong supaya pengembangan KEK Tanjung Lesung juga dijalankan. Supaya banyak masyarakat baik investor maupun wisatawan yang berkunjung ke sana dengan melalui jalan tol," harapnya. (Samsul Fatoni).