JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pulau Seribu (GMPS) menggelar aksi unjuk rasa di kantor perhubungan Kepulauan Seribu Mitra Praja, Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (19/12/2023).
Dalam aksinya, massa mahasiswa mengkritisi kondisi Kepulauan Seribu yang memprihatinkan saat ini. Karenanya, mereka pun menyuarakan sejumlah tuntutan seperti masifnya reklamasi tak berizin tanpa pengawasan pemerintah kabupaten (Pemkab).
"Perluasan pulau-pulau pribadi dengan reklamasi tanpa pantauan Pemkab Kepulauan Seribu hingga menimbulkan kerusakan lingkungan parah, karena itu kami minta aparat memeriksakan izin AMDAL," terang Ketua GMPS, Rahman Hakim.
Rahman yang didampingi Koordinator Aksi, Saipul Bahri meminta Pemda DKI Jakarta untuk memeriksa sejumlah aset di Kepulauan Seribu, terutama Pulau Kosong dan Gosong. Karena diduga telah digelapkan mafia tanah.
Selain itu, Rahma juga menilai Bupati Kepulauan Seribu tidak peka dan peduli terhadap nasib nelayan kecil karena membiarkan kapal-kapal cumi berukuran besar beroperasi.
"Pembangunan Kepulauan Seribu saat ini hanya berorientasi pada proyek semata, terbukti banyak proyek mangkrak. Kami minta Pemkab melakukan langkah nyata dengan melakukan peningkatan SDM dan menekan angka pengangguran di Kepulauan Seribu," jelasnya.
Kemudian, Rahmah juga menilai masih minimnya fasilitas kesehatan di Kepulauan Seribu hingga banyak tindakan kesehatan tidak bisa dilakukan.
"Kami warga Kepulauan Seribu juga menginginkan memiliki bupati yang cinta pulau tau derita dan harapan masyarakat pulau. Bukan menatap pulau dari gedung mitra," tandasnya.
Sementara itu, aksi unjuk rasa para mahasiswa yang mendapat pengawalan Polisi dan Satpol PP berlangsung aman. Namun, mereka bakal terus berunjuk rasa hingga tuntutannya dipenuhi.