JAKARTA, POSKOTA.Co.ID - Ratusan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Jakarta Barat akan mengikuti pencoblosan Capres-Cawapres Februari 2024 mendatang.
"Artinya apapun kondisi mental seseorang punyak hak yang sama untuk bisa memilih dan dipilih," kata Ketua Badan Pengawas dan Pemilu (Bawaslu) Jakarta Barat Endang Istianti, beberapa waktu lalu.
Endang mengatakan jika ada sekitar 791 pasiden dengan gangguan jiwa. Saat sosialisasi, hanya setengah dari merek yang dapat mengikuti.
"Hanya mengikuti 250-300 orang, karena memang gak bisa dipaksa ikut," ungkapnya.
Endang menuturkan, sosialisasi pencoblosan Capres Cawapres terhadap pasien ODGJ perlu dilakukan. Sebab apapun kondisi mental sesorang tetap mempunyai hak yang sama.
Dijelaskan, pada pencoblosan khusus pasiden ODGJ kali ini, berbeda dengan pemilu sebelumnya. Kali ini pasien ODGJ tidak perlu melewati pemeriksaan kesehatan sebelum menyoblos.
Sementara pada pemilu 2019, pasien ODGJ wajid dilakukan pemeiksaan kesehatan. Hal itu untuk memastikan apakah layak ikut nyoblos atau tidak.
"Karena sedang tidak terganggu jiwanya merupakan suarat wajib untuk mereka bisa memilih. Sementara 2024 syatat itu hilang," ucap Endang.
"Artinya apapun kondisi mental seseorang punyak hak yang sama untuk bisa memilih dan dipilih," tambahnya.
Lebih jauh Endang menjelaskan nantinya akan disiapkan TPS di panti. Sehingga pasien ODGJ dapat langsung menyoblos. Tentunya dalam pencoblosan didampingi oleh petugas. (Pandi)