ADVERTISEMENT

Sayangi Anak Kita Jangan Dibunuh

Sabtu, 16 Desember 2023 05:00 WIB

Share
Petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya empat anak-anak di Jagakarsa. (Angga)
Petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya empat anak-anak di Jagakarsa. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PEMBANTAIAN empat orang anak oleh ayah kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan  beberapa waktu lalu merupakan sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat mengiris nurani. Tragedi dengan anak menjadi korban kembali terjadi selang beberapa kemudian di mana ada seorang bapak tega membanting anak lelakinya hingga tewas. Kejadian itu terjadi di wilayah Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/12) lalu.

Yang membuat miris anak-anak korban kesadisan orang tua nya itu dibunuh hanya lantaran emosi sang ayah. Di Jagakarsa , sang ayah , Panca (47) menghabisi nyawa ke empat darah dagingnaya sendiri hanya karena kesal dengan sang istri yang dituding berselingkuh. Ke empat korban satu persatu dihabisi dengan cara dibekap dan dicekik.

Sementara di Muara Baru, bapak kandung korban, Usman (42) nekat melenyapkan nyawa putranya yang berusia 10 tahun dengan dianiaya dan dibanting ke aspal jalan. Motif pelaku jengkel dengan  ulah sang anak setelah mendapat laporan dari tetangga kalau korban menabrak bocah tetangga dengan sepeda.

Jelas sebagai orang  tua , perbuatan biadab pelaku tak bisa ditolerir dan sungguh tidak berperikemanusaan. Keduanya tega membantai anak anak nya demi melampiaskan emosi dirinya. Hukuman mati layak untuk orang tua semacam ini.

Tidak  ada alasan  untuk  memberikan hukuman ringan kepada orang tua pembunuh anak anaknya. Proses penegakan hukum terhadap anak yang mengalami kekerasan masih sangat menyedihkan. Masih banyak  persoalan hukum yang terkesan tidak tuntas dan mengambang, dan sangat menyakitkan orang tua korban  dan bahkan  rasa keadilan masyarakat terusik.

Pihak  yang berwenang perlu melakukan  evaluasi  agar penegakan hukum ini  menjadi  baik. Penegakan hukum yang  konsisten  dan tegak lurus  dalam penegakan hukum, Hal ini menjadi penting jangan sampai masyarakat mencari keadilan dengan caranya sendiri.

Jangan salahkan masyarakat jika masyarakat bertindak dengan caranya sendiri karena  merasa  tidak ada kepastian  hukum, Untuk itu upaya pengembalian kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum (APH)  menjadi  sangat  penting, Masyarakat juga harus  berperan aktif mendukung proses penegakan hukum.

Anak merupakan titipan dari Tuhan yang sejatinya orang tua diwajibkan untuk menjaga, menyayangi dan dilindungi bukan untuk dibunuh. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT