PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Puluhan warga Kampung Kadu Merak, Kelurahan, Kadu Merak, Kecamatan Karang Tanjung, mendatangi Komisi I DPRD Pandeglang, Rabu (13/12/2023).
Kedatangan puluhan warga tersebut untuk menolak pembangunan tower Base Tranceiver Station (BTS) yang ada di wilayah tersebut.
Salah seorang warga Kadu Merak, Budi mengungkapkan, dia dan warga lainnya menolak dengan rencana pembangunan tower BTS tersebut, karena rumah dirinya dengan lokasi bangunan hanya berjarak 60 senti meter.
"Rumah saya jaraknya dengan lokasi pembangunan hanya 60 senti meter. Jadi saya menolak dengan rencana pembangunan tower itu," ungkap Budi usai audiensi dengan DPRD Pandeglang, Rabu (13/12/2023).
Dikatakan Budi, dirinya bersama puluhan warga yang lain tidak menandatangani persetujuan izin lingkungan pembangunan tower BTS tersebut, karena ia menolaknya dibangun tower di lokasi dekat rumahnya tersebut.
"Tapi saat ini proses pembangunan sudah dilakukan, mulai galian tanah dan penyiapan struktur bangunan lainnya di lokasi," katanya.
Bahkan lanjut dia, dirinya gak mau menandatangani persetujuan pembangunan tower tersebut. "Saya bukan belum tandatangan tapi gak mau," tegasnya.
Dari hasil audiensi dengan DPRD Pandeglang lanjut Budi, bahwa rencana pembangunan tower tersebut belum ada. Bahkan tadi dari pihal perizinan pun menyampaikan sebelum izinnya belum keluar maka jangan ada pekerjaan di lokasi.
"Ternyata faktanya di lapangan sudah ada proses pengerjaan. Nah kegiatan itu minta dihentikan dulu," ujarnya.
Warga lainnya, Nur Laela mengaku, warga yang berdekatan dengan lokasi pembangunan tower tidak merasa menandatangani persetujuan. Bahkan pada saat sosialisasi, banyak warga yang menolak.
"Iya tidak ada yang tandatangan persetujuan. Tapi yang bertandatangan itu warga yang lokasinya jauh dengan lokasi pembangunan tower," katanya.
Sementara, Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi menuturkan, jika pihaknya memfasilitasi atas adanya dinamika yang terjadi di Kadu Merak kaitan dengan rencana pembangunan tower BTS.
"Tentu dengan adanya dinamika itu saya menyarankan, yang pertama kita harus membuka ruang yang sebesar-besarnya terhadap investor yang berinvestasi di Pandeglang," tuturnya.
Namun lanjut dia, pihaknya juga menekankan terhadap investor harus taat dan tertib terhadap aturan yang berlaku. Artinya tempuh dulu prosedurnya kemudian baru eksen.
"Saya juga menyarankan agar persoalan ini diselesaikan melalui musyawarah, supaya bisa saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan," sarannya. (Samsul Fatoni).