“Memangnya kita, debat kusir, debat yang nggak ada ujung pangkalnya,” kata Mas Bro.
“Mengapa sih disebut debat kusir,” tanya Heri.
“Kalau itu banyak versinya,” jawab Mas Bro.
“Yang pasti debat yang tak mau kalah. Masing –masing merasa paling benar dengan argumentasinya, maunya menang sendiri. Padahal yang lain juga benar dengan versinya.”
“Artinya debat yang tidak mau menghargai pendapat orang lain. Tidak menghargai perbedaan pendapat, tetapi memaksakan pendapat pribadinya yang harus diakui paling benar,” jata Yudi.
“Ya namanya debat, kadang muncul ego dirinya paling hebat,” urai Heri. (joko lestari)