PBB Sepakat Gencatan Senjata, AS dan Israel Semakin Memperlihatkan Perpecahan

Rabu 13 Des 2023, 10:50 WIB
PBB Sepakat Gencatan Senjata, AS dan Israel Semakin Memperlihatkan Perpecahan. (Andolu Agency/ist)

PBB Sepakat Gencatan Senjata, AS dan Israel Semakin Memperlihatkan Perpecahan. (Andolu Agency/ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 153 dari 193 Negara Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel dengan kelompok militan Hamas di Gaza, Palestina, Selasa (12/12/2023).

Melansir Reuters, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa pengeboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Gaza telah merusak dukungan internasional.

Padahal, sebelum resolusi gencatan senjata itu disahkan, Biden menyebutkan, Israel kini mendapat dukungan dari sebagian besar dunia termasuk AS dan Uni Eropa dalam memerangi Hamas.

"Namun mereka mulai kehilangan dukungan tersebut karena pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi," katanya dalam sebuah acara kampanye donor di Washington,  dikutip dari Reuters, Rabu (13/12/2023).

Tanda perpecahan semakin terilihat di antara pemimpin sejauh ini yaitu Biden mengatakan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintahan garis kerasnya.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan segera berkunjung ke Israel pekan ini untuk menekankan komitmen AS terhadap Israel dan upaya melindungi kehidupan warga sipil di Gaza.

Kemudian, sederet pemimpin negara menegaskan bahwa Israel tidak boleh terus menerus memerangi Hamas dengan memberi penderitaan terhadap warga sipil Palestina, terutama Gaza.

"Harga untuk mengalahkan Hamas tidak boleh berupa penderitaan terus menerus yang dialami oleh seluruh warga sipil Palestina," kata para pemimpin Kanada, Australia, dan Selandia Baru secara terpisah dalam sebuah pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata, Selasa (12/12/2023).

Otoritas Palestina menyambut baik resolusi tersebut dengan harapan negara-negara di dunia dapat mendesak Israel agar mematuhi resolusi gencatan senjata kemanusiaan.

Seorang pejabat Hamas di Pengasingan, Izzat El-Reshiq mengungkapkan bahwa Israel harus menghentikan genosida terhadap warga sipil di Gaza.

"Israel harus menghentikan agresi, genosida, dan pembersihan etnis terhadap rakyat kami," ujar El-Reshiq melalui Telegram.

Sebelum pemungutan suara PBB berlangsung, AS dan Israel menyatakan, gencatan senjata hanya menguntungkan Hamas.

"Gencatan senjata berarti satu hal dan hanya satu hal - memastikan kelangsungan hidup Hamas, memastikan kelangsungan hidup teroris genosida yang berkomitmen untuk memusnahkan Israel dan orang Yahudi," ujar Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan.

Resolusi gencatan senjata mendapatkan 153 suara mendukung, 10 menentang dan 23 abstain pada Selasa (12/12/2023). Dalam sebuah indikasi melemahnya dukungan terhadap Israel, resolusi tersebut disahkan dengan selisih suara yang lebih besar dari langkah PBB serupa pada bulan Oktober lalu, yang mendapatkan 121 suara setuju, 14 menentang dan 44 abstain.

Berita Terkait

News Update