DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Kerap alami kebanjiran, warga Perumahan Tamansari Puri Bali, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat, gelar unjuk rasa, Sabtu (9/12/2023) siang.
Demonstrasi ini dijaga ketat aparat kepolisian dari Polsek Bojongsari.
Menurut koordinator aksi warga Perumahan Tamansari Puri Bali, Ary Murti mengatakan para warga melakukan aksi seperti ini ingin menuntut kelurahan dan lembaga perwakilan masyarakat (LPM) sekaligus pengembang atas banjir tempat pemukiman Puri Bali.
"Hujan belakangan ini lingkungan hunian kita kerap banjir. Penyebabnya ada penyempitan drainase sekitar perumahan sehingga air hujan terhambat. Dugaan warga ini penyempitan drainase imbas dari pembangunan perumahan di sekitar kompleks," ujar Ary kepada wartawan usai menggelar aksi damai di depan Kantor Pemasaran Perumahan Tamansari Puri Bali, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Depok.
Perwakilan warga yang turun aksi, lanjut Ary kompak menggunakan kaos warna merah dimulai dari area depan kompleks hingga berjalan menuju bagian tengah perumahan tepatnya di sekitar Masjid Puri Bali.
"Heran saya, mengapa lurah dan LPM tidak mengambil langkah dalam mengamankan jalannya air ke drainase," katanya.
Selain itu, Ary menuturkan proses pengelolaan pintu air yang ada di sekitar komplek menuai beberapa kali memicu konflik.
Penjaga pintu air yang diminta warga kerap mendapat intimidasi.
Akibatnya, genangan akibat hujan deras tidak segera menyusut ke drainase di area kompleks.
Penyebab lain banjir, menurut Ary, diduga kuat dipicu oleh berkurangnya kawasan resapan air di sekitar kompleks.
Ini terjadi karena adanya pembangunan perumahan di sisi timur kompleks.
Ketika hujan, area yang sebelumnya hutan jati menjadi penampung air.
Kini hutan jati sudah berubah menjadi lahan perumahan baru.
Proses pembangunan perumahan sedang berlangsung hingga saat ini.
Menurut Kapolsek Bojongsari, Kompol Yefta Ruben Aruan mengatakan aksi unjuk rasa warga penghuni Perumahan Puri Bali berjalan lancar dan selesai membubarkan diri pada pukul 10.00 WIB.
"Warga aksi komplain permasalahan banjir. Massa yang turun ada sekitar 50 sampai 60 orang," pungkasnya. (Angga)