Tayang Hari Ini, Intip Sinopsis Malam Para Jahanam, Film Horor Tentang Roh Jahat

Kamis 07 Des 2023, 19:28 WIB
Malam Para Jahanam (Official Trailer YouTube)

Malam Para Jahanam (Official Trailer YouTube)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Malam Para Jahanam merupakan film horor Indonesia yang tayang 7 Desember 2023, di bioskop. Film Malam Para Jahanam dibintangi oleh Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Daffa Wardhana, Teddy Syah, dan Amel Carla.

Film tersebut disutradarai oleh Sugeng Wahyudi dan Indra Gunawan.

Mengusung genre horor, film ini berkisah tentang tiga anak muda yang pergi ke desa di pelosok Pulau Jawa untuk mengikuti pemakaman.

Bagaimana sinopsisnya? simak sinopsisnya sebelum kamu menonton di bioskop kesayangan kamu. 

Film "Malam Para Jahanam" berlatar tahun 1965. Alkisah tiga orang pemuda yaitu Rendi, Martin, dan Siska, melakukan sebuah petualangan. 

Mereka berangkat ke sebuah desa terpencil di Pulau Jawa. Tempat itu merupakan pemakaman kakek Rendi berlangsung, tepatnya di Desa Winongo. 

Lokasi ini menjadi tempat mereka berdoa untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kakek Rendi.

Namun, kedatangan mereka sangat tidak tepat. Mereka datang pada Malam para Jahanam. Setiap tahun selama tiga malam, dilanda dendam dari ratusan roh jahat.

Malam-malam tersebut dianggap sebagai malam paling berbahaya, karena teror roh jahat. Sehingga, malam tersebut dikenal dengan "Malam Para Jahanam". 

Desa Winongo menjadi mengerikan saat roh-roh jahat mulai muncul dan mengganggu. 

Suasana berubah menjadi horor dan mencekam bagi mereka bertiga.

Selama tiga hari dan tiga malam, Rendi, Martin, dan Siska terus-menerus dihantui oleh kehadiran gaib yang menakutkan. 

Pada malam tersebut terdapat konflik berdarah antara Pemuda Rakyat dengan Kelompok Santri. Dalam malam-malam tersebut, ratusan roh jahat bangkit, merasuki, dan membunuh penduduk desa.

Peristiwa ini membawa mereka bertemu dengan dua penduduk lokal, dan bersama-sama mulai mengungkap misteri dibalik gangguan mistis yang terjadi.

Mereka kemudian menemukan bahwa peristiwa ini berkaitan dengan masa lalu kelam desa itu, khususnya pada 1965, sebuah periode penuh konflik politik dan kekerasan.

Di tengah kerusuhan politik tersebut, Desa Winongo menjadi saksi bisu sebuah tragedi. Mereka juga menemukan bahwa tragedi tersebut ternyata berkaitan erat dengan sejarah keluarga Rendi.

Berita Terkait

News Update