PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Nuridawati, tidak pernah kenal lelah dalam membantu dan memperjuangkan para petani di Pandeglang yang dilanda kekeringan.
Nuridawati tidak menginginkan para mengalami kerugian saat musim kemarau panjang yang terjadi beberapa waktu, sehingga harus dibantu melalui program-program bantuan dampak kekeringan.
"Saat dilanda musim kemarau, kita terus berupaya agar para petani yang lahan pertaniannya masih terdapat sumber air bisa tanam, yaitu dengan meminta bantuan pompa air, sumur dalam maupun sumur pantek," ungkap Nuridawati, Kamis (7/12/2023).
Namun, jika lahan pertaniannya daerah tadah hujan, maka pihaknya pun mengajukan bantuan lainnya seperti benih dan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), supaya para petani tidak mengalami kerugian yang terlalu parah.
"Sekarang juga sebagian petani sudah ada yang dapat bantuan benih dari pemerintah pusat, yaitu program bantuan El-Nino," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengajukan bantuan Puso untuk ratusan hektar tanaman padi petani akibat bencana kekeringan.
"Bantuannya ada yang dari pusat dan Provinsi. Namun kalau dari APBD Pandeglang memang tidak ada," ujarnya.
Dijelaskannya, yang dicover oleh bantuan El-Nino pertama di Bulan September 2023 itu seluas 4000 hektar, kemudian bantuan benih padi El-Nino di turunkan lagi oleh pemerintah pusat untuk lahan seluas 12 ribu hektar di Pandeglang.
"Nah selain bantuan benih padi El-Nino, ada juga bantuan AUTP untuk luas lahannya informasi yang saya terima itu seluas 800 hektar," beber Nuridawati.
Adapun bantuan untuk Puso, sesuai data dari POPT Provinsi Banten, terdapat 460 hektar tanaman padi petani di Pandeglang yang mengalami puso, dan itu juga diupayakan untuk mendapatkan bantuan benih.
"Intinya kami berusaha maksimal untuk petani di Pandeglang yang terdampak kekeringan beberapa waktu lalu, supaya sekarang ini bisa segera tanam lagi karena sudah memasuki musim penghujan," tuturnya.