Mampu menahan emosi, santun dalam bertutur kata, serta hilangkanlah ego paling benar dan harus menang sendiri.
Dalam perdebatan sebenarnya tidak ada istilah menang dan kalah. Yang ada hanya merasa menang dan merasa kalah.
Begitu juga dalam debat capres dan cawapres, hendaknya tidak mencari siapa menang dan siapa kalah.
Kemenangan sesungguhnya akan teruji pada 14 Februari 2024, saat pencoblosan.
Karena itu masing-masing pasangan hendaknya bersikap lebih kepada meyakinkan publik bahwa dirinya menguasai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Memiliki solusi cepat dan tepat untuk mengatasi masalah dimaksud, serta berkemampuan membawa bangsa menjadi mandiri, maju dan sejahtera.
Itu lebih penting ketimbang berharap tepukan tangan yang sangat meriah di ruang debat yang belum tentu di luar sana sama meriahnya, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Sejatinya, orang berdebat dan saling kritik hanya akan produktif dan menuju kebaikan bila antara mereka mengedepankan perilaku bermartabat, yakni adanya saling percaya dan hormat menghormati serta memperlakukannya secara etis.
Itulah sebabnya makna debat yang sesungguhnya adalah mencari sahabat, dengan mengusung perilaku bermartabat. Bukan cari menang dengan cara saling menghujat.
Rakyat berharap debat capres-cawapres yang mulai digelar 12 Desember 2023, berlangsung secara sehat, bersahabat dan bermartabat. (Azisoko)
.