JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekitar 700 orang tewas akibat serangan udara maupun darat Israel dalam 24 jam terakhir di Gaza usai gencatan senjata berakhir.
Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari 700 warga Gaza terbunuh sejak Israel semakin intensif melakukan penyerangan setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12/2023).
Dilansir Al Jazeera, pengeboman intens dilaporkan terjadi di Khan Younis, Rafah, dan beberapa wilaya Gaza Utara lainnya yang menjadi sasaran serangan udara dan darat Israel.
"Di mana pun Anda menoleh, ada anak-anak dengan luka bakar tingkat tiga, luka pecahan peluru, cedera otak, dan patah tulang," ujar Juru bicara global UNICEF, James Elder kepada Al Jazeera dari Gaza, Minggu (3/12/2023).
"Para ibu menangisi anak-anak yang terlihat seperti beberapa jam lagi akan meninggal. Sepertinya ini seperti zona kematian saat ini," sambungnya.
Tim penyelamat di Gaza Utara dengan peralatan seadanya, sudah bergegas sejak Minggu untuk menggali reruntuhan bangunan di kamp pengungsi Jabaliya dan lingkungan lain untuk mencari korban yang masuh hidup dan korban tewas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasukan militer Israel telah memperluas perintah evakuasi di Khan Younis dan sekitarnya, Minggu (3/12/2023).
Israel mendesak penduduk dari daerah-daerah tersebut untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Di sisi lain, seorang warga Palestina berusia 21 tahun ditembak mati Israel dalam sebuah penggerebekan di Qalqilya. Israel juga menangkap sekitar 60 orang Palestina dalam penggerebakan tersebut.