Jelang Nataru, Harga Bahan Makanan di Jakarta Terpantau Naik

Minggu 03 Des 2023, 14:39 WIB
Foto: Pedagang sayur mayur di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat. (Poskota/Pandi)

Foto: Pedagang sayur mayur di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat. (Poskota/Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) November 2023, Jakarta yang share inflasinya 26,87 persen terhadap nasional, mencatatkan inflasi sebesar 0,30% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,13% mtm) sebagaimana pola historisnya jelang akhir tahun.

Meningkatnya inflasi Jakarta pada November 2023 terutama disebabkan oleh kenaikan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta transportasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, meningkatnya inflasi Jakarta pada November 2023 terutama disebabkan oleh kenaikan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta transportasi. 

Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta secara kumulatif (Januari s.d November 2023) tercatat sebesar 1,78% (ytd). Secara tahunan, inflasi Jakarta masih tetap terkendali dalam kisaran target yaitu sebesar 2,33% (yoy) dan masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional sebesar 2,86% (yoy).

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi sebesar 1,08% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,04% (mtm) sehingga menyumbang 0,24% terhadap inflasi Jakarta. Meningkatnya inflasi pada kelompok tersebut disebabkan terutama oleh kenaikan harga komoditas cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras," kata Arlyana dalam keterangan resminya, Minggu (3/12).

Arlyana menjelaskan, bahwa Kenaikan harga komoditas cabai merah dan cabai rawit didorong oleh turunnya produktivitas di wilayah sentra akibat gangguan cuaca. 

Adapun kenaikan harga daging ayam ras didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat jelang HBKN Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Selanjutnya, pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada November 2023 tercatat inflasi sebesar 0,38% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,18% mtm) sehingga memberikan andil sebesar 0,03% terhadap inflasi Jakarta. Meningkatnya inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas emas perhiasan yang dipengaruhi oleh kenaikan harga emas global.

"Sementara itu, kelompok transportasi pada Oktober 2023 mencatat inflasi sebesar 0,13% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu (0,67% mtm) sehingga memberikan andil 0,02% terhadap inflasi Jakarta. Tekanan inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh berlanjutnya kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat jelang HBKN Nataru," pungkasnya.

Arlyana menambahkan, peningkatan inflasi Jakarta pada November 2023 tertahan oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki. Kelompok pakaian dan alas kaki mencatatkan deflasi sebesar 0,31% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang juga mencatat deflasi sebesar 0,22% (mtm). Berdasarkan perkembangan tersebut, kelompok pakaian dan alas kaki memberikan andil sebesar -0,02% terhadap inflasi Jakarta November 2023.

Berita Terkait
News Update