JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kiki Masterchef mengaku syok dengan reaksi pro-kontra warganet yang ramai setelah dirinya ditetapkan sebagai runner up. Kiki tak menampik bahwa opini liar publik semakin memperkeruh keadaan.
"Kita udah jalanin itu 3-4 bulan lebih kan, kita bareng-bareng kita syuting sama-sama. Jadi kita tahu behind the scene-nya, kita tahu masaknya dan lain-lain, so adanya opini-opini publik yang terus bergulir ini jadi kayak 'Wah sia-sia kita udah 4 bulan mati-matian, keluarnya jadi kaya gini'," katanya dilansir pada Minggu, 3/12/24.
Kiki juga menegaskan bahwa acara Masterchef Indonesia bukanlah settingan seperti anggapan warganet.
"Karena ini memang bukan settingan, aku juga merasa ini udah salah bro."
Kontestan asal Medan itu juga mengaku legowo menjadi peringkat dua dengan berbagai hadiah yang diterimanya.
"Aku udah lumayan move on, aku juga udah terima, 'Weh, aku dapet duit kok, dapet mobil juara 2'. Yang aku kalahin juga gila-gila itu, juara 3 juara 4-nya serem-serem juga. Jadi aku juga udah it is what it is karena aku bangga dengan pencapaianku."
Namun, Kiki tak menampik kalau penggemarnya memang fanatik dalam membelanya, bahkan sebelum grand final.
"Aku udah menyangka karena supporter aku dari 10 besar udah gila-gilaan. Pokoknya kalau ada yang menang, kena hujat selain aku."
Sebelumnya, Kiki mengaku sakit hati dengan pernyataan Willgoz yang berkomentar soal etnis Tionghoa-Indonesia yang mendominasi pemenang Masterchef Indonesia.
"Ada satu orang, dia udah lumayan famous lah ya. Dia bilang gini kenapa ya rata-rata gini gini gini. Dia biang akhirnya karena lulusan luar negeri, kalau orang Indo kan biasnaya sekolah di negeri. Itu aku sakit hati sih.