BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Massa buruh akui sangat berdosa saat melakukan aksi demonstrasi kenaikan Upah Minimun Kabupaten/Kota 2024 di Kota Bekasi.
Penanggung jawab aksi sekaligus salah satu buruh di Kota Bekasi, Muhammad Yusuf alias Kuncir mengakui hal tersebut.
"Tentunya kami mempertimbangkan hal tersebut, jadi, kami merasa berdosa juga dengan masyarakat umum yang terkena dampak aksi kami," kata Yusuf Kuncir, Jumat (1/12/2023).
Bahkan pada aksi demonstrasi sebelumnya itu ia bersama buruh lainnya cukup merasakan keresahan warga.
Namun aksi tersebut merupakan salah satunya cara agar pemerintah merespon kenaikan upah.
"Kami harus aksi yang bisa dikatakan merugikan masyarakat, kami sangat berdosa dan kami memohon maaf kepada masyarakat ini jalan satu-satunya bagi kami serikat pekerja serika buruh untuk menyuarakan aspirasi kami," terangnya.
Terjadinya aksi massa buruh hingga mengganggu aktivitas pengguna jalan, dirinya kemudian meminta maaf.
"Kami mohon maaf, karena dampaknya kepada masyarakat, sekali lagi semata-mata tujuan kami bukan untuk merugikan masyarakat, tentunya kami juga bagaimana masyarakat Kota Bekasi terkena dampak kenaikan upah layak bagi pekerja dan keluarganya," tutup Yusuf Kuncir.
Diketahui aksi demonstrasi buruh turun kejalan pada Kamis (30/11/2023) lalu, terjadi juga kemacetan cukup panjang, dimulai jalan Boulevard Ahmad Yani kawasan Summarecon Bekasi hingga Jalan Ahmad Yani, Bekasi Kota.