JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Jelang Pemilu 2024, politik uang ini selalu hadir dalam pesta demokrasi 5 tahunan.
Untuk itu, mengingatkan para elit politik agar tidak merebut hati rakyat dengan uang, tapi atas dasar kemampuan, kebijaksanaan, integritas, dan program kerja.
Demikian diutarakan Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso dalam pernyataannya menjelang Pemilu 2024, di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
"Pemenang adalah mereka yang terbaik bukan karena uang. Mereka yang bukan terbaik, biasanya menggunakan segala cara cara untuk menang seperti adu domba, fitnah, dan membelah persatuan kesatuan bangsa," kata KH Chriswanto.
Ia menjelaskan biaya politik yang tinggi, mengakibatkan politik uang masih terjadi.
Politik uang inilah, yang ia sebut sebagai biang keladi demokrasi Indonesia hanya sebatas prosedur bukan substantif.
Ia mengingatkan wakil-wakil rakyat yang terpilih karena kekuatan uang, hanya akan menghasilkan peraturan yang tidak berpihak pada rakyat.
"Tentu demokrasi seperti ini menjadi kurang sehat. Karena kepentingan pemodal yang dikedepankan, bukan kesejahteraan rakyat," tegasnya.
Ia berharap, jangan sampai cita-cita luhur para pendiri bangsa mengenai persatuan dan kesatuan, hancur karena Pemilu yang lima tahun sekali.
"Persatuan dan kesatuan bangsa ini, juga merupakan harapan umat Islam di Indonesia. Untuk itu, kita memiliki kewajiban yang sama menjaga Indonesia, juga mengingatkan para elit politik dan siapapun agar tidak memecah belah bangsa," tegasnya.
Dalam alam demokrasi yang bebas ini, segala aturan untuk mempengaruhi prosedur demokrasi bisa saja terjadi.