JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - China membeberkan informasi lebih lanjut terkait penyakit pernapasan atau pneumonia yang menyerang anak-anak di China bagian Utara sejak Oktober lalu.
Hal ini merujuk pernyataan World Health Organization (WHO) yang meminta China untuk memberikan informasi lebih mendalam terkait penyakit tersebut dan laporan rumah sakit yang kewalahan mengatasi pasien pneumonia pada Rabu, 22 November 2023.
Melansir BBC, National Health Commission (NHC) China, melaporkan tidak ada patogen yang tidak biasa atau baru dalam kasus ini setelah kluster pneumonia dilaporkan pada anak-anak di China Utara.
Pihak berwenang China dalam pernyatannya yang dirilis WHO menyebut bahwa meningkatnya penyakit pernapasan ini mirip flu pada musim dingin dan selaras dengan pencabutan tindakan Covid.
"Beberapa dari peningkatan ini terjadi lebih awal di musim ini dibandingkan dengan yang pernah terjadi sebelumnya, tetapi tidak terduga mengingat pencabutan pembatasan Covid-19, seperti yang juga terjadi di negara-negara lain," dalam pernyataan tersebut, dilansir dari BBC, Jumat (24/11/2023).
Karena itu, WHO memantau terus situasi melonjaknya penyakit pernapasan tersebut dan mendesak masyarakat yang menetap di China untuk melakuakan tindakan pencegahan penularan seperti vaksinasi, jaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan seperti peraturan Covid lalu.
Prof Francois Balloux dari University College of London Genetics Institute mengatakan bahwa melonjaknya pasien yang terjangkit penyakit pernafasan tersebut karena memasuki musim dingin.
"Cina kemungkinan mengalami gelombang besar infeksi pernapasan pada anak-anak sekarang karena ini adalah musim dingin pertama setelah lockdown yang panjang, yang pasti secara drastis mengurangi sirkulasi kuman pernapasan, dan karenanya menurunkan kekebalan terhadap kuman endemik," jelasnya.
Prof Paul Hunter, dari University of East Anglia (UEA), mengatakan bahwa informasi penyakit ini masih sangat terbatas terkait penyebab dari infeksi yang menyerang saluran pernapasan itu.
"Secara keseluruhan, ini tidak terdengar seperti epidemi yang disebabkan oleh virus baru. Jika benar, saya berharap untuk melihat lebih banyak infeksi pada orang dewasa. Beberapa infeksi yang dilaporkan pada orang dewasa menunjukkan adanya kekebalan yang ada dari paparan sebelumnya," kata Paul.