JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Secara mencengangkan, perusahaan induk ChatGPT, OpenAI, memecat Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendirinya, Sam Altman.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh perusahaan teknologi rintisan yang berfokus pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) itu menyebut bahwa, Sam Altman diduga tak jujur dalam menjalankan tanggung jawabnya.
“Kepergian Altman mengikuti proses peninjauan yang disengaja oleh dewan, yang menyimpulkan bahwa dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya,” kata OpenAI dalam keterangannya tanpa menjelaskan lebih lanjut, dikutip POSKOTA dari REUTEURS, Sabtu (18/11/2023).
Chief Technology Officer OpenAI, Mira Murati akan menjabat sebagai CEO sementara, seraya menambahkan bahwa mereka akan melakukan pencarian formal untuk CEO permanen.
Murati merupakan sosok yang pernah bekerja untuk Tesla. Ia bergabung dengan OpenAI pada tahun 2018 dan kemudian menjadi chief technology officer untuk mengawasi peluncuran produk termasuk ChatGPT.
Kemudian, Greg Brockman, presiden dan salah satu pendiri OpenAI juga mengumumkan, pengunduran dirinya sebagai ketua dewan. Namun Brockman diketahui tetap menjabat sebagai presiden OpenAI.
Altman adalah seorang pengusaha serial dan investor yang juga menjadi wajah OpenAI dan teknologi AI generatif yang sangat populer saat dia melakukan tuor keliling dunia tahun ini.
Perombakan ini sendiri bukanlah yang pertama dilakukan oleh perusahaan yang diluncurkan pada tahun 2015 itu.
CEO Tesla Elon Musk juga pernah menjadi salah satu ketuanya, dan pada tahun 2020 eksekutif lainnya mengundurkan diri, lalu mendirikan pesaing Anthropic dan mengklaim bahwa mereka memiliki fokus yang lebih besar pada keselamatan AI.
Dampak dari kejutan OpenAI menjadi perhatian utama. Sebab, Sam Altman dianggap sebagai penggalang dana utama yang berhasil menegosiasikan investasi miliaran dolar dari Microsoft yang mendorong penilaian OpenAI.
