ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Jangan Menggunting Dalam Lipatan

Jumat, 17 November 2023 05:39 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

IBARAT tetangga lagi berantem, kita tidak boleh ikut campur. Terusik boleh jadi karena, misalnya sampai teriak – teriak, apalagi di waktu orang lain lagi istirahat.

Tetapi, bagaimanapun terusiknya, kita sebagai tetangga sebelah tidak boleh ikut campur. Tidak boleh terlibat dalam pertengkaran.

“Itulah norma sosial dalam bertetangga, bermasyarakat,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Setuju, jangan seperti teman kita ini, tetangga lagi berantem ikut ngintip. Begitu tahu yang bertengkar suami istri tetangganya, bersorak” sindir Yudi.

“Sesama teman nggak boleh main sindir begitu, nggak baik,” kata Heri.

“Iya ikutan main sindir saja, kayak elite politik” kata mas Bro.

“ Kalau elite politik sekarang ini, sudah saling serang,” ujar Yudi.

“Ya wajar saja dalam sebuah kompetisi akan terjadi saling serang pernyataan antara kontestan yang satu dengan lainnya, tapi serangan itu sebatas mengingatkan, mengkritisi,” ujar Heri.

“Tapi kadang serangan seolah menembus ke jantung hati,” kata Yudi.

“Memangnya kalian ikut menjadi pihak yang diserang, kita ini cuma menjadi penonton drama politik yang sedang terjadi,”  ujar mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT