ADVERTISEMENT

Soroti Demokrasi, Hendri Satrio: Reformasi Indonesia Alami Kemunduran

Kamis, 16 November 2023 21:19 WIB

Share
Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio (Foto: YouTube Poskota)
Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio (Foto: YouTube Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Analis komunikasi politik nasional, Hendri Satrio atau yang akrab disapat Hensat ini menyoroti matinya demokrasi di Indonesia. 

Hensat mengaku, untuk pertama kalinya ia melakukan pidato politik yang disiarkan langsung oleh youtube Poskota dengan mengusung tema "Kepadamu Indonesiaku" pada Kamis, 16 Agustus 2023 malam.

Hensat pun melihat ada kemunduran yang diharapkan pada reformasi tahun 1998 lalu. Pasalnya, saat ini lembaga-lembaga yang lahir pada reformasi mengalami peremajaan yang justru melahirkan kebijakan-kebijakan yang menentang reformasi.

"Tahun 1998 reformasi berlangsung yaitu kritik atas pemusatan atau privatisasi. Reformasi hanya ingin kembalikan harkat dan kehidupan negara sebagai alat bangsa untuk mencapai cita-cita leluhur," ujar Hensat, Kamis (16/11/2023).

 

"Sekarang ini muncul tanda-tanda kemunduran. Satu persatu lembaga yg lahir dari reformasi mengalami peremajaan, lahir kebijakan yang melawan agenda reformasi," sambungnya.

Hensat pun menyebut, pejabat publik yang terkena kasus justru lahir dari proses pemilu yang mana pemilu lahir dari cita-cita sebuah reformasi kala itu 

"Kasus-kasus hukum melanda pejabat publik yang datang dari proses pemilu tapi ya inilah wajah demokrasi kita dewasa ini," sindirnya.

Oleh karena itu, Hensat berharap diruang akademik dapat terus melahirkan ruang demokrasi dengan memperkuat kebebasan diruang akademik itu sendiri.

"Diruang akademik saya bertanya sebagai negara dan bangsa yang merdeka kita harus siap menerima kritik, karena itu rasa cinta terhadap tanah air. Karena itu pula kebebasan akademis perlu diperkuat," pungkasnya. 

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT