ADVERTISEMENT

Hendri Satrio Sampaikan Pesan Penting untuk Capres-Cawapres 2024

Kamis, 16 November 2023 19:50 WIB

Share
Analis Komunikasi Politik, Hendra Satrio (Foto: YouTube Poskota)
Analis Komunikasi Politik, Hendra Satrio (Foto: YouTube Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio, menyampaikan pidato penting terkait kontestasi Pemilihan Umum Capres-Cawapres yang akan berlangsung 2024 mendatang.

Terdapat beberapa poin penting yang disampaikan oleh Hendri Satrio, termasuk pentingnya kritik untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat bagi bangsa dan negara. 

"Kritik bukan kebencian, kritik itu rasa cinta tanah air. Suatu negara harus bisa menerima kritik karena kekuasaan negara adalah milik rakyat. Karena itu pula kebebasan mengkritik harus dijaga," ungkapnya dilansir pada Kamis, 16/11/23. 

Menurutnya, reformasi 1998 juga bagian dari kritik yang berhasil mengubah tatanan sistem pemerintahan Indonesia. "Tahun 1998 reformasi berlangsung  sebenarnya adalah kritik atas pemusatan atau bahkan privatisasi kekuasaan."

Namun, situasi kiwari justru banyak yang bertolak belakang dengan semangat reformasi. 

"Satu per satu lembaga yang lahir dari reformasi mengalami pelemahan. Lahir kebijakan yang melawan agenda reformasi... Sementara itu, kasus-kasus hukum melanda pejabat publik yang datang dari proses pemilu."

Pemilu dan Money Politics 

Dalam kesempatan yang sama, Hendri Satrio juga mengkritisi money politics dan praktik bagi-bagi sembako dalam kontestasi Pemilu maupun Pilkada yang masih marak ditemui. 

"Pilihan rasional yang pakai alat sehat akan kehilangan tempat, keputusan politik rakyat akan ditentukan oleh distribusi sembako. Dalam praktiknya, pembagian sembako menjadi menu utama kampanye."

Baginya, praktik tersebut tak memberikan ruang bagi calon pemimpin yang mempunyai integritas dan kemampuan yang mumpuni. 

"Demokrasi yang ditambah sembako adalah sebetulnya manipulasi demokrasi. Prinsip-prinsip dmeokrasi diabaikan, demokrasi merosot tajam, demokrasi berubah. Yang tadinya pertukaran akal-gagasan, jadi ruang pertukaran transaksi sembako."

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Naryati
Editor: Naryati
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT