JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang wanita bernama Ana mengaku pernah menikah siri dengan tokoh agama kenamaan, Ustaz Yusuf Mansur. Dalam konferensi pers, Ana mengaku bertemu dengan Yusuf Mansur pada 2011 lalu.
"Saya ketemu beliau 2011, Ustaz YM. Saya pengin hijrah kemudian dikenalkan teman di Jogja tahun 2011 sekitar bulan Mei, akhir Mei atau awal Juni. Pas dikenalkan itu teman saya bilang kalau mau berguru sama beliau, itu tiga hari sebelum saya berangkat ke Singapura," katanya dilansir pada Senin, 13/11/23.
Ana mengaku saat itu menjabat sebagai sekretaris direktur. Kemudian, Ustaz Yusuf Mansur memintanya untuk berhenti bekerja.
"Saya dinikahi beliau di usia 24 tahun sebagai sekretaris direktur. Saya biasa ke luar negeri. Sebelum dicerai, beliau menjanjikan pekerjaan... 2012 atau 2013 saya resign, November tanggal 2 saya dicerai via BBM," katanya.
Ana juga mengklaim memiliki bukti tertulis soal permintaan Yusuf Mansur yang mebgharuskannya berhenti bekerja.
"Saya ada bukti tertulis yang beliau ajukan ke tempat saya bekerja dan saya masih menyimpan bukti itu, yang meminta saya berhenti bekerja."
Tuntut rumah tinggal
Mengaku banyak dirugikan, Ana bahkan mengklaim saat ini tak punya rumah tinggal karena diusir oleh keluarganya.
"Aku ampe detik ini aja aku gak punya rumah loh, waktu itu karena kasus saya keluar dari kerjaan, saya jatuh terpuruk, saya diusir sama keluarga, saya dibuang... Sampai sekarang demi Allah saya belum bisa membeli rumah."
Lantaran hal ini, Ana menagih janji rumah yang pernah diutarakan oleh Ustaz Yusuf Mansur.
"Ustaz paham lah mau saya apa, usia saya makin tua, saya sudah gak bisa lagi kerja pol-polan kayak dulu. Sekarang saya gak punya tempat inggal. Boleh dong Staz saya dijanjiin tempat tinggalnya saya gak neko-neko, saya gak minta rumah milyaran."
Ana sendiri mengaku menyesal dan merasa heran dengan sikap Ustaz Yusuf Mansur.
"Aku ngerasa dirugiin, kan beliau orang terkenal, orang tau agama, orang kaya raya, apa sih susahnya melaksanakan janji-janinya. Itu aja sih, aku yang sampai sekarang gak habis pikir."