Dalam turnamen tersebut, Dzimar dinobatkan sebagai perenang terbaik.
Dzimar mendapat piala dan dinobatkan sebagai perenang terbaik dengan kelompok umur 9 tahun.
Dalam turnamen tersebut Dzimar berhasil memperoleh 2 medali emas dan 1 medali perunggu dari nomor yang ditandingkannya.
"Alhamdulillah, Dzimar dinobatkan sebagai perenang terbaik. Ia memperoleh 2 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu dari 5 momor yang dipertandingkan," ujar Ahmi Septari selaku ayah kandung Dzimar Alfath.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau mengungkapkan bahwa turnamen tersebut diikuti 30 sekolah swasta se-Indonesia.
Dalam turnamen tersebut masing-masing peserta mengikuti 5 nomor dari 5 kelas pertandingan.
5 nomor tersebut meliputi 50 meter gaya bebas, 50 meter gaya dada, 50 meter gaya kupu-kupu, 50 gaya punggung dan 200 gaya bebas relay.
"Dari semua nomor yang diperlombakan, keempatnya meraup 11 medali, perinciannya 2 emas, 2 perak dan 6 perunggu. Dengan medali sejumlah itu, Riau diwakili oleh Sekolah Indonesian Cretive School secara keseluruhan berada di posisi 5 dari 30 sekolah yang ikut serta," ujar Ahmi Septari usai menghadiri turnamen putranya.
Putra Ahmi Septari tersebut digadang-gadang bakal bakal mengikuti jejak sejumlah atlet renang profesional Indonesia seperti Richard Sam Bera, I Gede Astawan serta si kembar Albert dan Felix C Sutanto.
Skill renang yang dimiliki oleh Mochammad Iqbal dan Dzimar Alfath Muhammad memang sudah muncul sejak dini.
Bahkan saat umur 10 tahun Muhammad Iqbal yang merupakan Ahmi Septari itu sudah mulai menorehkan prestasi gemilang di cabor renang.
Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa Mochammad Iqbal mampu menjadi atlet renang masa depan.