ADVERTISEMENT

Kuasa Hukum Ceritakan Momen Sedih Fatir Amputasi Kaki, Tak Bisa Bantu Ibunya Bekerja 

Jumat, 3 November 2023 14:25 WIB

Share
Kondisi Fatir saat menjalani amputasi kaki ditemani kuasa hukum dan orang tua korban. (Ist).
Kondisi Fatir saat menjalani amputasi kaki ditemani kuasa hukum dan orang tua korban. (Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID –  Nasib pilu menimpa Fatir Arya Adinata (12) anak yang kini Diamputasi kaki diduga korban bullying, harap harap cemas dengan keterbatasan keuangan sang ibu yang kini mencari pengobatan sang anak.

Kisah perjuangan pengobatan orang tua terhadap Fatir yang menjalani operasi amputasi kaki diungkapkan kuasa hukumnya yaitu Mila Cheah.

Orang tua Fatir hingga saat ini sangat terpukul atas musibah yang menimpa anaknya.

"Sampai H-2 operasi sampai kemarin tidak mau makan dan sudah shock dan sudah mental down. Karena kondisi saat ini. Terlebih lagi keluarganya karena kondisi fatir saat ini," kata Mila Cheah, Jumat (4/11/2023).

Keadaan ini kian diperparah karena kondisi keuangan sang ibu yang mulai menipis.

Diungkapkan Mila, Orang tua Fatir telah bercerai sejak tujuh tahun lalu. Sang Ibu kini yang merawat Fatir dan adiknya.

"Ibu diana adalah seorang single parent yang membesarkan dua anaknya sendirian, sejak bercerai dengan suaminya sejak tujuh tahun yang lalu," ungkapnya.

Diketahui, peristiwa hingga timbulkan amputasi kaki pada Fatir, terjadi pada Februari 2023 lalu.

Ketika itu Fatir masih duduk di kelas 6 SD di SDN 09 Jatimulya, Kabupaten Bekasi.

Ketika berada di Kantin, salah satu temannya menyelengkat/seleding kaki Fatir hingga terjatuh.

Kejadian ini rupanya buat Fatir sakit dan kian memburuk. Beragam kali menjalani pengobatan namun tetap, pada Agustus 2023 lalu, Kaki bagian kiri Fatir harus di Amputasi.

Semenjak kejadian tersebut, Ibu korban yaitu Diana Novita tak kembali bekerja/resign, sebelumnya ia merupakan staf administrasi di sebuah perusahaan.

"Sejak fatir sakit pada Maret 2023 dan memutuskan untuk resign dan tidak ada lagi penghasilan.

Pengobatan amputasi kaki yang cukup menelan biaya besar, buat perekonomian keluarga Fatir terpuruk.

"Harapan seorang ibu pada anak pertamanya yang seharusnya bisa membantu perekonomian keluarga pun pupus, sampai pada akhirya Fatir menyampaikan, jika misalnya aku tidak punya kaki, mama harus kerja dong seumur hidup. Aku gak bisa bantuin mama cari uang," ucap Mila Cheah turut  menahan kesedihannya. 

Mila menjelaskan, sejauh ini untuk keperluan sehari-hari dan membantu pengobatan, kebutuhan itu ditopang dengan bantuan dari sanak saudara.

"Jadi untuk biaya menjaga fatir mengandalkan bantuan dari beberapa teman dan saudara. Tetapi kan tidak mungkin seperti ini terus karena memang ibunya hanya seorang pekerja," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).

 

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT