Makan Nasi Uduk, 17 Pelajar dan Warga di Majau Pandeglang Keracunan Makanan

Rabu 01 Nov 2023, 16:13 WIB
Sejumlah korban keracunan makanan di Majau Pandeglang saat hendak di bawa ke Puskesmas. (Foto: Ist).

Sejumlah korban keracunan makanan di Majau Pandeglang saat hendak di bawa ke Puskesmas. (Foto: Ist).

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID –   Sebanyak 17 orang siswa dari SD, MI, MTS dan SMK serta warga di Kampung Mekarsari, Desa Majau, Kecamatan Saketi, Pandeglang keracunan makanan.

Belasan siswa dan warga tersebut mengalami mual, muntah, pusing, lemas dan sakit perut setelah mengkonsumsi nasi uduk yang berada di kawasan sekolah tersebut.

Kepala Puskesmas Saketi, Pandeglang, Oman Firmansyah mengungkapkan, jika pihaknya telah menangani belasan pasien mulai dari pelajar dan warga yang keracunan makanan.

"Ada sebanyak 17 orang, diantaranya 11 orang siswa SD, 6 siswa MI, 2 orang siswa MTS, 3 orang siswa SMK dan 6 orang warga," ungkapnya, Rabu (1/11/2023).

Dijelaskan Oman dari kronologis penanganan belasan pasien tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB, Puskesmas Saketi menerima sejumlah pasien dengan keluhan mual, muntah, pusing, lemas dan sakit perut.

Menurut pengakuan pasien pada saat dilakukan pemeriksaan lanjut Oman, keluhan dirasakan setelah 1 sampai 2 jam setelah mengkonsumsi makanan nasi uduk yang dibeli dari salah seorang pedagang.

"Jumlah korban yang di duga keracunan makanan sebanyak 17 Orang, diantaranya 15 Orang mendapatkan terapi oral, dan 2 Orang mendapatkan terapi infus dan oral," ujarnya.

Saat ini kata Oman, semua pasien sudah mendapatkan terapi dan tindakan, setelah dilakukan pemeriksaan, tindakan dan pemantauan selama 2 jam semua pasien dengan keadaan umum baik.

"Semua pasien sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan pada pukul 12.00 WIB," katanya.

Selain menangani korban, pihaknya juga mengambil sampel makanan (nasi uduk) untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya.

"Kami juga mengambil sample nasi uduk yang dikonsumsi korban untuk dilakukan pengecekan, untuk memastikan benar atau tidaknya penyebab keracunan masal ini disebabkan oleh nasi uduk," tuturnya. (Samsul Fatoni).

Berita Terkait

News Update