BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Tim Datasemen khusus (Densus) 88 tangkap dua orang pria terduga teroris, pemilik kontrakan di wilayah Tambun, Bekasi, Jawa Barat, pun mengungkapkan aktivitasnya.
Salah satu pemilik kontrakan yaitu Muhammad Nur (58) dari Dusun Satu, mengungkapkan, salah satu pria yang tinggal mengontrak sudah menghuni selama lima bulan.
"Hampir lima bulan, ia tinggal bersama istri, ada anaknya juga," kata Muhammad Nur, Senin (30/10/2023).
Kemudian, pria tersebut dikatakannya merupakan karyawan di salah satu perusahaan di bidang minyak.
Namun, M Nur hanya kerap menjumpai pria tersebut ketika saat pergi ataupun sepulang bekerja.
"Cuma kerja, pulang balik kerja, dia ada dua shift, shift pagi sampai jam berapa ya, pokoknya kalau shift malam dia berangkat jam 2 siang," terangnya.
"Dia bilangnya di Sinarmas, minyak sawit di Priok, Marunda, pengakuannya sih itu, dia sopir forklift," bebernya.
Adapun, istri dari pria yang ditangkap itu hanya sesekali untuk berinteraksi.
M Nur hanya melihat istri dari pria sesekali belanja di Minimarket.
"Iya, jarang keluar. Dia kalau belanja, belanja online, ke Alfamart saja selalu belinya online, jarang sosialiasi," tutur M Nur.
Kendati demikian, meski tak menaruh curiga terhadap penghuni kontrakan yang diamankan tim Densus 88, dirinya mengaku kaget adanya penggerebekan tersebut.
"Ya saya kaget juga sih, saya enggak tahu (terlibat kasus apa), curiga sih enggak, karena keluar, cuma ngomong izin berangkat kerja saja, enggak ada curiga. Cuma susahnya diminta identitasnya," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, penggerebekan dilakukan pada Jumat (27/10/2023) pukul 07.00 WIB.
Setidaknya ada 60 Personil kepolisian yang dibagi tiga tim, untuk melakukan pengerebekan.
Densus 88 menggerebek empat kontrakan di wilayah Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun, Bekasi.
Dari keempatnya, hanya ada dua pria yang ditangkap terkait terorisme.
Kepolisian kemudian membawa puluhan buku yang diduga berkaitan dengan ajaran terorisme. (Ihsan Fahmi)